JawaPos.com – Makdeg…. Muklis ndredeg jari tangannya tak kunjung bisa lepas dari lubang tutup blok mesin motor. Putar ke kiri dan ke kanan. Dipaksa cabut hingga jarinya terasa sakit tetap saja nyangkut. Jari itu nyangkut ketika dia sedang menyervis motornya pada Selasa (31/1) malam.
Kejadian itu membuat remaja 14 tahun tersebut panik. Juga keluarganya yang menyaksikan hal itu kebingungan bagaimana mengeluarkan jari Muklis. Meskipun ada juga yang menganggapnya lucu. ’’Kok iso driji nyantol bolongan oli,’’ ujarnya.
Sekitar pukul 19.00, Muklis dibawa ke rumah sakit. Namun, IGD menyarankannya ke Mako Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Pasar Turi.
Petugas di rumah sakit terlebih dahulu melapor ke Command Center 112. ’’Kami dapat laporan dari CC 112. Ditanya rumah sakit, bisa tidak menolong kejadian ini. Saya jawab bisa asalkan tutup mesin harus dirusak,’’ ujar Komandan Regu II Tim Rescue DPKP Surabaya Sugiantoro.
Bergegas Muklis diantar menuju Mako DPKP. Sesampainya di sana, warga Tambak Asri itu ditangani. Petugas memastikan lagi kondisi jari Muklis. Mesin harus dipotong dari dua sisi. Besi yang tebal tidak bisa dikokang untuk dilonggarkan.
’’Pemilik mengiyakan, langsung kami eksekusi. Pertama, pakai alat potong kecil untuk membuat jalur. Lalu, dilanjutkan alat potong yang besar,’’ katanya.
Butuh 30 menit bagi tim rescue DPKP itu meloloskan jari Muklis. Ternyata, kejadian tersebut berawal saat Muklis sedang menyervis motornya, salah satu baut nyemplung ke dalam mesin. Dikira mudah diambil, jari tengah Muklis langsung dicelupkan ke sana.
”Jari tengah itu bagian tengahnya lebih besar, jadi pasti sulit keluar. Sempat saya tanya kenapa tidak pakai jari telunjuk atau pakai kawat saja. Mungkin karena buru-buru juga dia,’’ ujar Anto.