JawaPos.com–Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan kesempatan kepada 464 mahasiswa dari 41 universitas di seluruh Indonesia untuk magang di kecamatan, kelurahan serta di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Penerimaan ratusan mahasiswa itu terima dan lepas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di halaman Taman Surya, Kamis (1/9).
Ratusan mahasiswa itu mengikuti program Magang dan Studi Independent Bersertifikat (MSIB) serta Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Administrasi Kependudukan (MBKM-A). Tujuannya untuk membantu proses pengurusan dan pendataan administrasi kependudukan (adminduk) di kelurahan dan kecamatan, di Kota Surabaya.
Wali Kota Eri Cahyadi berharap, kehadiran para mahasiswa dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan Pemkot Surabaya. ”Saya berharap adik-adik bukan hanya melakukan secara administrasi saja, tetapi bisa juga melihat, menyempurnakan, dan menambahkan pelayanan adminduk agar lebih baik,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Dia ingin, para mahasiswa yang ikut dalam program MSIB dan MBKM-A bisa memberikan masukan kepada Dispendukcapil agar pelayanan permohonan pembuatan KTP, kartu keluarga (KK), akta kelahiran, dan adminduk lainnya, bisa tuntas tepat waktu. Hingga saat ini, masih ada keluhan dan temuan di lapangan soal kesulitan mengurus KTP.
”Nah itu, adik – adik mahasiswa bisa mengkritisi itu, apa sih yang membuat alur di Dispendukcapil, kecamatan, kelurahan itu kok tidak ada perubahan, lambat dan masih ada kendala,” ujar Eri dalam apel pelepasan mahasiswa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, ratusan mahasiswa itu bagian dari penguatan pelayanan adminduk di Kota Surabaya dalam lima bulan ke depan, mulai September-Desember.
”Jadi pelayanan adminduk ini bisa tuntas lebih cepat, cukup datang di kecamatan dan kelurahan,” kata Agus.
Dia menambahkan, sebelum para mahasiswa turun ke kecamatan dan kelurahan telah diberi bimbingan agar bisa melayani dengan baik. Mulai dari tata cara berkomunikasi dengan warga, cara melayani yang baik, dan diberi tahu alur pengurusan adminduk di Kota Surabaya.
”Nanti ada penilaian juga, bagaimana mereka memberikan pelayanan dan cara menyampaikan kepada warga. Sebelumnya juga sudah disepakati bersama dengan masing-masing universitas,” terang Agus.