Sabtu, 3 Juni 2023

Beasiswa Penghafal Kitab Suci, Implementasi Surabaya Junjung Toleransi

- Minggu, 12 Februari 2023 | 17:13 WIB
PERSIAPKAN DIRI: Princess (dua dari kiri), siswa SD Al Fatah peserta seleksi program beasiswa penghafal kitab suci, berlatih menghafal Alquran dan siswa SMP Katolik Santa Clara Leony menghafal Alkitab Katolik didampingi orang tuanya sambil menunggu giliran dites di kompleks SMP-SMA Kartika IV, Jalan Brawijaya, Wonokromo, Sabtu (11/2). (Riana Setiawan/Jawa Pos)
PERSIAPKAN DIRI: Princess (dua dari kiri), siswa SD Al Fatah peserta seleksi program beasiswa penghafal kitab suci, berlatih menghafal Alquran dan siswa SMP Katolik Santa Clara Leony menghafal Alkitab Katolik didampingi orang tuanya sambil menunggu giliran dites di kompleks SMP-SMA Kartika IV, Jalan Brawijaya, Wonokromo, Sabtu (11/2). (Riana Setiawan/Jawa Pos)

JawaPos.com – Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya kembali membuka program beasiswa penghafal kitab suci. Sabtu (11/2) ribuan anak yang memiliki kemampuan menghafal kitab suci agama masing-masing, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Khonghucu, mengikuti seleksi. Kegiatan itu digelar di beberapa sekolah pada berbagai wilayah.

Sebelum mengikuti tes, para peserta mendaftar terlebih dahulu. Pendaftaran dibuka sejak awal hingga akhir Januari 2023. Sesi seleksi berlangsung serentak mulai 10 hingga 11 Februari. Para peserta pun antusias mengikuti tahapan tersebut. Sejak pagi sebelum tes berlangsung, para peserta tiba di tempat seleksi masing-masing. Dengan sabar mereka menunggu giliran untuk diuji hafalannya oleh tim penguji.

Salah seorang peserta yang bersemangat menjalani seleksi adalah Ibnu Hajar Alhaitami. Saat seleksi kemarin, dia ditemani ayahnya, Ahmad Ridwan. Siswa kelas V MI Darut Tauhid itu mengikuti tes hafalan Alquran di SMP Barunawati sekitar pukul 11.00.

Di hadapan tim penguji, warga Jalan Bulak Banteng Wetan, Kenjeran, itu menunjukkan kemampuannya dengan menghafal tiga juz. Yakni, juz 28, 29, dan 30. Persiapannya dilakukan selama dua bulan. ’’Belajar hafalan setiap habis salat Subuh dan Asar,’’ kata bocah 11 tahun itu.

Peserta lain yang juga mengikuti seleksi adalah Aurellynabel Carrens Nauli Simanjuntak. Pelajar kelas IV SD Kristen Baptis tersebut mengaku sudah sering mendapat beasiswa dari pemkot. Dengan lancar Aurell menghafal 30 ayat Alkitab agama Kristen. ’’Sudah dua kali dapat beasiswa. Tahun ini saya optimistis dapat beasiswa lagi,’’ kata bocah 10 tahun tersebut.

Di SMP Wijaya Putra, Kecamatan Benowo, total peserta yang mengikuti seleksi beasiswa penghafal kitab suci sebanyak 543 anak dari beragam agama. Para peserta masuk ke ruang ujian secara bergantian untuk dites penguji. Termasuk Josh Saint Michael. Siswa SMP Margie, Kupang Indah, Kecamatan Dukuh Pakis, itu dites hafalan 40 ayat yang ada di dalam Alkitab. ’’Tadi sempat ada yang lupa beberapa,’’ ucapnya.

Di kelas lain, ada tes hafalan Alquran siswa muslim yang tinggal di Surabaya Barat. Nazwa Rahmadina, salah seorang peserta, terlihat tenang saat diuji oleh Ustad Achmad Sholahuddin. Dia mampu menyambung semua ayat yang dilafalkan penguji. Warga Sememi Kidul yang berusia 14 tahun itu mampu menghafal 10 juz Alquran.

Sekolah lain yang menjadi lokasi seleksi adalah SMP Kartika IV/1 Surabaya. Salah satu orang tua peserta, Agung Tresno, menilai beasiswa itu dapat meringankan tanggungan biaya pendidikan. Dia mendaftarkan anaknya berdasar informasi yang diperoleh dari rekannya secara mandiri. ’’Tentu beasiswa ini sangat membantu,’’ ujarnya.

Sementara itu, peserta dari SDN Ngagelrejo 1 Chelsea Brigita berharap beasiswa tersebut dapat mempermudah dirinya saat mendaftar ke SMP. Terutama melalui jalur prestasi. Dibantu orang tua, dia berlatih menghafal kitab suci di pelataran sekolah. ’’Latihan terus di rumah. Sekarang lumayan deg-degan,’’ ujarnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut beasiswa penghafal kitab suci bukan sekadar apresiasi atas kemampuan siswa. Melainkan juga implementasi bahwa di Surabaya toleransi dijunjung tinggi. Sebab, semua agama memiliki kesempatan untuk mendapat beasiswa tersebut.

’’Kalau anak-anak sudah menghafal kitab mereka, artinya Surabaya akan menjadi kota yang damai, aman, dan tentunya penuh dengan toleransi,’’ kata Eri.

Bisa Jadi Tiket PPDB Jalur Prestasi


PEMERINTAH Kota (Pemkot) Surabaya terus menambah kuota penerima beasiswa penghafal kitab suci. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini kuota naik sebesar 8,7 persen. Penambahan itu dilakukan karena melihat tingginya peminat pada 2022.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Yusuf Masruh menyatakan, beasiswa itu merupakan salah satu cara untuk mengembangkan karakter siswa. Dengan demikian, mereka tidak fokus pada hal akademis saja. Bidang lain seperti kerohanian pun bisa terbentuk.

Karena itu, dalam seleksi, para peserta juga diminta mencerna arti dari kitab suci. Mereka tidak sekadar diarahkan untuk menghafal, tetapi juga memahami maknanya, lalu menerapkan pada kehidupan sehari-hari.

’’Anak bukan dilihat dari satu sisi saja. Nah, itu yang coba kami gali,’’ ujar Yusuf. Harapannya, tidak hanya aspek akademis yang bagus. Dari sisi religi dan talentanya juga bisa baik.

Yusuf menyebutkan, siswa yang lolos seleksi beasiswa tersebut akan mendapat uang saku setiap bulan selama setahun. Dia berharap uang itu bisa dimanfaatkan untuk menunjang pendidikan mereka.

Selain itu, para penghafal kitab suci mendapat apresiasi lain. Mereka bisa ikut seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur prestasi. Sebab, hafalan kitab suci merupakan salah satu keunggulan siswa.

’’Memang ada jalur itu, prestasi penghafal kitab suci. Yang pasti, kami ingin menanamkan kepada siswa Surabaya bahwa kelebihan seseorang bukan hanya dari akademik,’’ terangnya. Apa pun kelebihan mereka, pihak pemkot dan dispendik berusaha mengapresiasi.

Selain beasiswa di bidang agama, pemkot menyediakan beasiswa bagi siswa SMA/SMK/MA. Tahun ini kuota yang disediakan mencapai 25 ribu beasiswa.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya Wiwiek Widayati menyatakan, beasiswa itu merupakan upaya Pemkot Surabaya untuk memastikan pendidikan 12 tahun bisa diraih semua siswa. Tidak ada anak Surabaya yang putus sekolah. Khususnya bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin dan pramiskin.

’’Semangatnya adalah memastikan keberlangsungan pendidikan anak Surabaya. Tahun lalu kuotanya hanya 13 ribu. Alhamdulillah, tahun ini bisa kami tambah terus,’’ katanya.

1.059 Peserta Jalani Tes di SMP 17 Agustus 1945


ANTUSIASME siswa mengikuti seleksi program beasiswa penghafal kitab suci di SMP 17 Agustus 1945 begitu tinggi kemarin (11/2). Program Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya itu diikuti 1.059 anak. Mereka berasal dari berbagai jenjang pendidikan dengan KK (kartu keluarga) Surabaya.

Kepala SMP 17 Agustus 1945 Wiwik Wahyuningsih mengatakan, sekolahnya menjadi salah satu tempat pelaksanaan seleksi program beasiswa penghafal kitab suci. Peminat program yang sudah berjalan empat tahun itu meningkat. ’’Tahun lalu peminatnya 600-an anak dari berbagai agama, mulai TK, SD, hingga SMP. Sekarang naik jadi 1.059 anak,” katanya.

Seleksi program beasiswa penghafal kitab suci tersebut dimulai pukul 07.00 hingga 17.00. Kali ini, banyak siswa yang datang mengikuti seleksi dengan diantar orang tua. ’’Di sekolah kami, seleksi untuk agama Islam, Kristen, dan Katolik,” ujarnya.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Swasta Wilayah Timur itu menuturkan, tempat pelaksanaan seleksi program beasiswa penghafal kitab suci di Surabaya hanya lima sekolah. Satu di antaranya adalah SMP 17 Agustus 1945 dengan peserta terbanyak di wilayah timur. ’’Total peserta program beasiswa penghafal kitab suci ini se-Surabaya 3.438 anak. Sementara, kuota yang disediakan pemkot hanya 1.317 anak untuk seluruh jenjang, TK, SD, hingga SMP,” imbuhnya.

Wiwik menjelaskan, para peserta yang dinyatakan lolos dalam seleksi program beasiswa penghafal kitab suci tersebut akan mendapatkan uang pendidikan yang diberikan ke rekening siswa dalam 10 bulan. ’’Nominalnya bergantung berapa banyak hafalan kitab suci yang dimiliki siswa,” ujarnya.

Wiwik menyatakan sangat mendukung program beasiswa tersebut. Sebab, kemampuan menghafal kitab suci dapat memperkuat pendidikan karakter siswa. Kegiatan siswa menjadi lebih positif dan mengurangi kenakalan. ’’Selain meningkatkan ketakwaan dan keimanan di agama masing-masing, penguatan pendidikan karakter terbentuk dengan baik,” kata dia.

Callista Aurelia Putri Rachna, siswa kelas V MI Masjid Al Akbar Surabaya yang menjadi peserta seleksi di SMP 17 Agustus 1945 Surabaya, mengatakan sangat bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Ada tiga juz hafalan Alquran yang disiapkan. Dia berharap bisa lolos seleksi. ’’Saya ikut program beasiswa penghafal kitab suci untuk menguji kemampuan hafalan Alquran. Nanti kalau lolos, itu bonus,” ujarnya.

Jenny, salah seorang wali murid SD Santa Clara, mengatakan, program beasiswa penghafal kitab suci sangat bagus untuk mendorong anak belajar lebih dalam tentang kitab sucinya.

APRESIASI BAGI PENGHAFAL KITAB SUCI

- Pemkot Surabaya menyediakan kuota beasiswa bagi penghafal kitab suci sebanyak 1.317 siswa.

- Para siswa berasal dari jenjang TK/RA, SD/MI, hingga SMP/MTs sederajat.

- Jumlah pendaftar mencapai 3.438 anak.

- Siswa yang lolos seleksi bakal mendapat beasiswa sebesar Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu tiap bulan selama 10 bulan.

- Nominal beasiswa bergantung pada jenjang pendidikan dan tingkatan hafalan.

Editor: Dhimas Ginanjar

Tags

Terkini

Tahun Baru, Sidoarjo Punya Tiga Flyover Baru

Jumat, 2 Juni 2023 | 11:25 WIB
X