JawaPos.com–Sejak ditangkap akibat kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 30 Agustus 2021, eks Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Perempuan Surabaya. Setahun berada di balik jeruji besi, Puput mengikuti beberapa kegiatan yang disediakan.
Kepala Rutan Perempuan Surabaya Amiek Diyah Ambarwati mengatakan, Puput beberapa kali menjadi penceramah di masjid. ”(Eks) Bupati Puput selama di sini ikut beberapa kegiatan. Orangnya aktif,” kata Amiek saat ditemui Jumat (30/9).
Puput disebut menjadi penceramah di Masjid Al Insyirah. Ceramah itu biasa diberikan setelah salat subuh. ”Beberapa kali jadi penceramah. Kayak ngisi kultum (kuliah tujuh menit) gitu. Materinya ganti-ganti,” ujar Amiek.
Kegiatan lain yang paling sering dilakukan Puput,lanjut Amiek, adalah membaca buku. Puput disebut banyak menghabiskan waktu membaca buku-buku dari perpustakaan.
”Hobi utamanya ya membaca buku,” ujar Amiek.
Dia menambahkan, Puput juga beberapa kali mengikuti kegiatan berkebun. Di Rutan Perempuan Surabaya disediakan lahan berkebun dan juga beberapa kegiatan lain.
”Di sini ada poliklinik, masjid, perkebunan, sampai bimker (bimbingan kerja),” pungkas Amiek.
Sebelumnya, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam giat operasi tangkap tangan (OTT) pada Senin (30/8) tahun lalu. Tantri tidak sendiri. Dia ditemani suaminya, Hasan Aminuddin. Hasan merupakan bupati Probolinggo selama dua periode sebelumnya, yakni 2003–2008 dan 2008–2013.
