JawaPos.com- Sepanjang bantaran sungai di kawasan Gunungsari Indah, Kecamatan Karang Pilang, Surabaya, Minggu (23/1) pagi dipenuhi warga berpakaian merah. Mereka adalah para kader dan pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
Tampak pula Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Armuji, dan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono, yang juga Ketua DPRD Surabaya. Mereka berkumpul di bantaran sungai tersebut untuk menanam pohon.
‘’Program ini digelar dalam rangkaian ulang tahun ke-49 PDI Perjuangan, yang jatuh pada10 Januari 2022. Penanaman pohon hari ini juga berbarengan dengan hari ulang tahun ke-75 Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri pada hari ini,’’ kata Adi Sutarwijono.
Menurut Adi, setidaknya ada sebanyak 150 pohon mahoni yang ditanam di bantaran sungai. Aksi tersebut akan menjadi gerakan berkelanjutan. Sebelumnya, pihaknya juga sudah intensif menggelar penanaman pohon di sejumlah tempat. ‘’Ini adalah wujud nyata perintah Ibu Megawati, bahwa seluruh kader harus konsisten merawat Ibu Pertiwi, termasuk dengan terus menanam pohon,” ujarnya.
Pohon mahoni dipilih lantaran dikenal memiliki banyak manfaat dalam menjaga kualitas lingkungan. Pohon itu bisa mengurangi polusi udara sekitar 47-69 persen sekaligus memperkuat daerah tangkapan air. Daun-daun mahoni bertugas menyerap polutan udara, kemudian juga melepaskan oksigen (O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar.
‘’Saat hujan tiba, tanah dan akar mahoni akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan air,’’ paparnya.
Adi menambahkan, penghijauan dan lingkungan menjadi salah satu ciri yang melekat di Surabaya. Sejak Wali Kota Bambang D.H, berlanjut ke Tri Rismaharini, Whisnu Sakti Buana, dan sekarang Eri Cahyadi. ‘’Surabaya telah bertransformasi menjadi kota hijau, yang penuh kesejukan. Indikator kualitas udara yang semakin membaik, membuat semua yang tinggal menjadi nyaman,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Adi juga mengajak ratusan kader yang hadir untuk bersama-sama mendoakan Megawati Soekarnoputri. “Semoga beliau selalu diberikan kesehatan, umur panjang yang berkah, kesehatan, dan kekuatan dalam membimbing kita semua untuk terus berjuang bagi rakyat,” ungkapnya.

-
Doa bersama dipimpin Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya H. Syukur Amaluddin. Para kader terlihat khidmat dalam doa. Sebagian tampak terharu ketika mengingat kembali perjuangan Megawati. Surabaya juga mencatatkan sejarah penting dalam perjuangan partai dengan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) di Sukolilo pada 1993.
Sementara itu, Eri Cahyadi mengaku bangga dengan berbagai aksi dan kerja nyata para kader PDI Perjuangan. Sebagai sesama kader, Eri merasakan gerak kebersamaan dalam menjawab berbagai tantangan di Kota Pahlawan.
“Mulai soal bayi stunting, kemiskinan, pemberdayaan ekonomi, semuanya ayo kita hadapi dengan gotong royong,’’ ujar alumnus ITS Surabaya itu.
Eri menegaskan, dirinya telah ditugaskan PDI Perjuangan dengan dukungan rakyat untuk menjadi wali kota. Karena itu, tugasnya adalah melayani dan memfasilitasi semua warga untuk hidup yang lebih baik.
‘’Sesuai arahan Ibu Megawati bahwa kita harus terus bergerak membantu masyarakat,” kata mantan kepala Bappeko itu.