Kamis, 1 Juni 2023

Pemkot Surabaya Gali Potensi Sejarah Jadi Wisata Heritage

- Minggu, 7 November 2021 | 10:48 WIB
SARAT CAGAR BUDAYA: Pengunjung wisata heritage beraktivitas di Jalan Tunjungan, Sabtu (6/11). Wisata yang menyajikan banyak bangunan bersejarah tersebut rencananya ditata supaya terintegrasi dengan yang lain. (Robertus Risky/Jawa Pos)
SARAT CAGAR BUDAYA: Pengunjung wisata heritage beraktivitas di Jalan Tunjungan, Sabtu (6/11). Wisata yang menyajikan banyak bangunan bersejarah tersebut rencananya ditata supaya terintegrasi dengan yang lain. (Robertus Risky/Jawa Pos)

JawaPos.com - Pemkot Surabaya sedang serius menggarap potensi sejarah kota. Mulai kawasan jalan dengan nuansa kota lama hingga destinasi lain yang potensial. Harapannya, potensi tersebut mampu mendongkrak ekonomi Surabaya.

Jalan Tunjungan sudah lama dikenal menyimpan sejarah panjang. Karena itu, nilai historis tempat tersebut tidak pernah padam. Hingga sekarang pun, kawasan itu dikenal sebagai lokasi istimewa.

Pengembangan area itu pun dilakukan. Salah satunya, mewujudkan Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan. Sebuah program untuk menjadikan area Jalan Tunjungan sebagai pusat kunjungan di Surabaya. Banyak destinasi yang ditawarkan, mulai wisata seni hingga sejarah.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, pemanfaatan Jalan Tunjungan sebagai kawasan khusus merupakan bagian dari upaya pemulihan ekonomi. Harapannya, kawasan tersebut bisa menggerakkan ekonomi rakyat.

Peluang untuk berusaha pun terbuka lebar di sana. ”Surabaya sudah masuk PPKM level 1. Maka, ini waktunya kita bangkit menggerakkan ekonomi UMKM Surabaya,” katanya.

Di Jalan Tunjungan, total ada 20 bangunan cagar budaya. Masih terawat dengan baik. Beberapa di antaranya bahkan sudah difungsikan sebagai tempat kuliner.

Nah, konsep seperti itu ingin dihadirkan Pemkot Surabaya. Kekinian, tapi tetap ada nilai historis di dalamnya. Bernostalgia di tengah modernisasi Surabaya yang terus bertumbuh.

Selain itu, Surabaya memiliki Kalimas sebagai salah satu spot yang sedang digarap pemkot. Sama halnya dengan Jalan Tunjungan, kawasan tersebut sarat sejarah. Transportasi air akan dihidupkan lagi di sepanjang aliran itu.

”Sudah terpasang rambu tambat di beberapa dermaga sungai Kalimas,” ujar Kasi Angkutan Perairan, Udara Rel, Barang, dan Tidak Bermotor Dishub Surabaya Hilmy Gugo Septiawan. Pihaknya juga telah memeriksa kelengkapan keamanan bagi wisatawan di sana. Misalnya, disediakan jaket pelampung sebagai pengaman.

Pendiri Komunitas Sejarah Roodebrug Soerabaia Adi Setiawan menyatakan, satu potensi wisata sejarah yang belum tersentuh adalah Benteng Kedung Cowek. Dia menambahkan, benteng tersebut merupakan hidden gem heritage. Selain lokasinya terpencil, benteng itu tak memiliki perhatian sedikit pun.

”Iya hidden sekali itu. Selain tempatnya di pucuk, yo nggak entuk perhatian blas,” ujarnya Sabtu (6/11). Dia mengungkapkan perlu pemahaman yang komprehensif untuk dapat menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat yang bernilai. Benteng itu mempunyai kisah sejarah yang sangat menarik. Tak hanya nilai, sisa-sisa pertempuran juga terlihat dalam bangunan tersebut.

”Di dinding-dinding itu, hingga detik ini bisa kita lihat bekas-bekas tembakan pertempuran,” ungkapnya. Dia mengatakan, tak ada alasan lagi untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai museum.

Kawasan Jalan Panggung, misalnya. Lampu hias klasik ala zaman kolonial Belanda yang berada di sepanjang jalur pedestrian dipadukan deretan bangunan bercat warna-warni membuat lokasi itu terus ramai dipadati pengunjung yang datang. Terutama pada malam hari. Mereka datang dengan maksud tujuan yang berbeda. Mulai ingin mengenal lebih jauh sejarah kawasan kota tua atau hanya sekedar mengabadikan momen dengan berswafoto.

Kondisi tersebut dimanfaatkan para pegiat sejarah Komunitas Begandring Soerabaia untuk kembali mengaktifkan wisata edukasi heritage. Tidak hanya bertujuan memperkenalan sejarah dan meningkatkan perekonomi masyarakat Surabaya, program yang bertema Surabaya Urban Track (Subtrack) tersebut dilakukan bermaksud untuk melindungi warisan nenek moyang yang sudah terancam punah.

MLAKU-MLAKU NANG TUNJUNGAN, KINI DAN NANTI


- Jalan Tunjungan memiliki potensi sebagai shopping street dan shopping arcade.

- Terdapat 20 bangunan cagar budaya di sepanjang jalan tersebut.

- Penataan mengutamakan fungsi jalan sebagai jalur aman pejalan kaki.

- Penataan parkir dilakukan dengan menyediakan delapan titik kantong parkir.

- Pemkot Surabaya menyiapkan pertunjukan seni hingga UMKM yang akan mengisi dan menghiasi sepanjang Jalan Tunjungan.

Editor: Dhimas Ginanjar

Tags

Terkini

X