JawaPos.com–Selama seminggu, sebanyak 1.250 ibu hamil mendapatkan vaksin Covid-19. Minggu lalu, baru 30 persen ibu hamil yang tercover vaksin jenis Sinovac, kini bertambah hingga 80 persen. Artinya 2.000 ibu hamil di Surabaya sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama. Dalam waktu 7 hari, meningkat 50 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menegaskan, angka 2.000 itu sudah divaksin dari total ibu hamil yang memenuhi syarat. Totalnya, adalah 2.500. ”Ibu hamil dosis pertama 80 persen dari jumlah ibu hamil yang memenuhi syarat, yakni sebanyak 2.500,” tutur Febria Rachmanita, Senin (20/9).
Untuk dosis kedua rencananya dilakukan pada Oktober. Berbagai hal dilakukan Dinkes Surabaya untuk vaksinasi ibu hamil. Salah satunya dengan mendatangi ibu hamil ke rumah.
Salah satu masalah yang dihadapi dan menjadi kendala dalam vaksinasi ibu hamil adalah izin dari suami. Hal itu diakui Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Eri juga mengakui bahwa Pemkot tidak mengetahui jumlah pasti ibu hamil di Surabaya. ”Kami masalahnya, ibu hamil jumlahnya berapa, itu kami nggak tahu. Ini kami mencari. Kami sampaikan bahwa data ini dinamis. Orang hamil yang ke RS internasional nggak laporan. Karena itu PKK ini hadir di sana,” tegas Eri.
Untuk itu, wali kota menerjunkan tim penggerak PKK untuk menghitung berapa jumlah ibu hamil di tiap kelurahan. Dengan demikian, pihaknya bisa mengetahui jumlah pasti ibu hamil di Surabaya. Terutama bagi ibu hamil yang terdata sebagai masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
”Ibu hamil MBR disentuh (dibantu) dengan vitamin. Kami berharap pendampingan vitamin sampai warga melahirkan. Kami pantau dengan PKK,” terang Eri.
Vaksin Covid-19 hanya bisa diberikan kepada ibu hamil yang usia kandungannya sudah 13 minggu dan berada di trimester kedua kehamilan. Berdasar catatan kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPPA), di Indonesia, laporan kependudukan menyebutkan ada sedikitnya 4,5 juta kehamilan setiap tahun.
Jumlah itu mengikuti angka kesuburan atau total fertility rate (TFR) di Indonesia yang masih berada di angka 2,45. Upaya pemberian vaksinasi Covid-19 dengan sasaran ibu hamil juga telah direkomendasikan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional.
