GLADIES Lariesa Garina namanya. Usianya baru 15 tahun. Atlet loncat indah yang membawa nama Jawa Timur (Jatim) itu menorehkan prestasi luar biasa dalam PON XX/2021 di Papua. Meski baru kali pertama ikut PON, arek Suroboyo itu sukses menyabet tiga emas.
”Saya tidak menyangka. Karena saya sendiri tidak punya target pribadi harus dapat berapa emas,’’ katanya saat dijumpai Jawa Pos pada Kamis (14/10) malam. Gladies menjuarai nomor 10 meter menara putri, papan 3 meter putri, dan papan 1 meter putri. Dia bahkan mengalahkan seniornya sesama atlet loncat indah Jatim, Della Dinarsari.
Jika Gladies menorehkan prestasi gemilang dalam PON Papua, itu bukan karena kebetulan. Siswi kelas IX SMP Negeri 40 Surabaya tersebut memang tekun berlatih. Sejak berusia enam tahun, Gladies digembleng oleh sang ayah untuk menjadi atlet. ”Teman ayah ada yang jadi pelatih loncat indah,’’ kata putri Lucas Julius tersebut.
Kolam renang Graha Residen, Sukomanunggal, menjadi arena latihan rutin Gladies. Ronaldy Herbintoro, sang pelatih, mengendus bakat bocah Lakarsantri tersebut. Gladies pun ditawari masuk Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Jatim. Dia sempat tampil di Grand Prix Malaysia 2019. ”Tapi, aku hanya dapat peringkat 10 saja,’’ kata Gladies.
Pengalaman di Malaysia itu membuat Gladies semakin giat berlatih. Bahkan, pandemi Covid-19 tidak membuatnya mengendurkan latihan. ”Saya yakin tiga emas ini berkat latihan keras selama ini. Tentu juga karena doa ayah dan ibu saya,’’ kata peloncat indah yang berulang tahun tiap 26 Maret tersebut.