Double-fault, Visa Djokovic Dicabut untuk Kali Kedua

14 Januari 2022, 17:55:05 WIB

JawaPos.com – Pemerintah Australia kembali membatalkan visa Novak Djokovic untuk kedua kalinya, Jumat.

Keputusan itu didasarkan atas fakta bahwa petenis nomor satu dunia tersebut belum divaksin COVID-19 dan dapat menimbulkan risiko kesehatan pada dirinya.

Keputusan tersebut otomatis mengakhiri upayanya mencetak rekor meraih gelar Grand Slam ke-21 di Australia Terbuka 2022.

Menteri Imigrasi Alex Hawke menggunakan wewenangnya untuk membatalkan lagi visa Djokovic setelah pengadilan membatalkan pencabutan sebelumnya dan membebaskannya dari penahanan oleh imigrasi, Senin lalu.

Belum dijelaskan apakah dia akan dikembalikan ke hotel tahanan imigrasi.

“Hari ini saya menggunakan kekuasaan saya berdasarkan pasal 133C(3) Undang-Undang Migrasi untuk membatalkan visa yang dipegang oleh Tuan Novak Djokovic dengan alasan kesehatan dan ketertiban, atas dasar kepentingan umum,” kata Hawke seperti dikutip Reuters.

Menurut Undang-Undang Migrasi yang digunakan untuk membatalkan visa, Djokovic tidak akan bisa mendapatkan visa ke Australia selama tiga tahun, kecuali dalam keadaan memaksa yang memengaruhi kepentingan Australia.

Sebuah sumber yang dekat dengan tim Djokovic membenarkan bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk banding atas keputusan itu.

Kontroversi tersebut telah memicu perdebatan global yang sengit mengenai hak-hak mereka yang tidak divaksinasi dan menjadi masalah politik bagi Perdana Menteri Scott Morrison saat dia berkampanye untuk pemilu Mei nanti.

Walaupun pemerintah Morrison mendapat dukungan masyarakat atas sikap kerasnya terhadap keamanan perbatasan selama pandemi, dia tidak luput dari kritik atas kegagalannya menangani visa Djokovic.

“Warga Australia telah berkorban banyak selama pandemi ini dan mereka mengharapkan hasil dari pengorbanan itu, yakni dilindungi,” kata Morrison.

“Inilah yang dilakukan menteri dalam mengambil tindakan hari ini. Kebijakan perlindungan perbatasan kami yang kuat telah membuat warga Australia tetap aman,” kata Morrison.

“Karena proses hukum yang sedang berlangsung, saya tidak akan memberikan komentar lebih lanjut.”

Djokovic (34), juara bertahan Australian Open, diikutsertakan dalam undian sebagai unggulan teratas dan akan menghadapi sesama petenis Serbia Miomir Kecmanovic untuk pertandingan pembukanya pekan depan.

Djokovic kabarnya terlihat santai berlatih bersama rombongannya di lapangan kosong di Melbourne Park, Jumat pagi. Dia sesekali beristirahat di kursi untuk menyeka keringat pada wajahnya.

Djokovic yang skeptis terhadap vaksin memicu kemarahan masyarakat Australia ketika dia mengumumkan akan pergi ke Melbourne dengan dispensasi medis.

Saat tiba di Melbourne, otoritas perbatasan Australia menyatakan visa-nya tidak sah dan menempatkannya selama beberapa hari dalam hotel detensi imigrasi bersama para pencari suaka.

Hawke mengaku telah mempertimbangkan dengan cermat informasi dari Djokovic dan pihak berwenang Australia seraya menambahkan bahwa pemerintah “berkomitmen kuat melindungi perbatasan Australia, terutama terkait dengan pandemi COVID-19.”

Australia mengalami lockdown paling lama di dunia, dengan tingkat vaksinasi 90 persen untuk orang dewasa, dan telah menjadi saksi adanya wabah omicron yang menimbulkan hampir satu juta kasus dalam dua pekan terakhir.

Editor : Candra Kurnia

Reporter : Antara

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads