Rakornas PP Perbasi: Target Tuntaskan 2–3 Naturalisasi

8 Februari 2023, 11:58:14 WIB

JawaPos.com – PP Perbasi kemarin (7/2) melakukan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023 di Hotel Century, Jakarta. Ada beberapa pembahasan.

Namun, Ketua umum PP Perbasi Danny Kosasih menyatakan, inti rakornas adalah mempersiapkan diri mengikuti event sepanjang 2023.

Mulai SEA Games, Asian Games, hingga siap menggulirkan Indonesia Development League (IDL) yang dikhususkan untuk pemain U-18 dan U-23.

Untuk menuju SEA Games, saat ini Perbasi sudah finalisasi naturalisasi pemain atas nama Anthony Beane.

’’Baru Beane. Kami akan cari satu lagi. Karena SEA Games kan bisa pakai naturalisasi banyak ya. Mau 10 atau 12 pemain juga boleh,’’ paparnya.

Di edisi sebelumnya, Perbasi menggunakan Marques Bolden sebagai pemain naturalisasi.  Hasilnya, Indonesia berhasil meraih medali emas untuk kali pertama di SEA Games.

’’Tapi, sekarang apakah Filipina mau (jadi runner-up). Jadi, kami harus hati-hati. Tahun ini rencana pakai dua atau tiga naturalisasi,’’ ujarnya.

Menurut Danny, tidak mudah menaturalisasi pemain. Apalagi yang berpaspor Amerika Serikat.

’’Kami dapat Lester (Prosper) dan Bolden itu mukjizat Tuhan.  Sebab, dengan pemain selevel itu, dia mau tinggalkan paspornya. Kalau tidak mau, terus minta bayaran gede apa tidak pusing,’’ katanya.

Sementara itu, FIBA Board Member Erick Thohir menuturkan, ujung tombak pembinaan atlet terdapat di daerah.

’’Tetapi, ada tiga kelemahannya. Ini yang saya rasa karena database. Kenapa sekarang saya libatkan Telkom segera. Jangan sampai nanti keduluan sepak bola,’’ tuturnya, lalu tertawa.

Erick menekankan bahwa pembinaan harus dimulai dari Pekan Olahraga Nasional. Jika di cabang lain semua berlomba untuk juara dengan menghalalkan segala cara, termasuk membajak pemain, basket dianjurkan jangan.

’’Ini pasti sakit. Tapi, kami bicara masa depan. Kesulitan yang dihadapi kalau PON tidak menjadi jenjang, bagaimana SEA Games, Asian Games, Olimpiade bisa keberlangsungan secara menyeluruh,’’ ujarnya.

Menurut dia, di Indonesia Basketball League (IBL) sebagai event terbesar basket tanah air, ternyata masih ada pemain usia 38 tahun.

’’Artinya apa, ada stagnasi. Ini bahaya. Belum lagi kalau saya bercanda sudah badan kecil susah sekali cari point guard,’’ ucapnya.

Editor : Candra Kurnia

Reporter : raf/c6/bas

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads