JawaPos.com – Lifter Indonesia memulai perjuangannya di Kejuaraan Dunia 2021. Semalam tim angkat besi Indonesia berangkat ke Tashkent, Uzbekistan.
Mereka bertolak melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada pukul 21.45. Kejuaraan Dunia berlangsung pada 5–17 Desember mendatang.
Rombongan tersebut terdiri atas 14 lifter, 5 pelatih, dan 1 manajer. Sebagian besar lifter yang diturunkan kali ini merupakan lifter muda. Termasuk peraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020 Rahmat Erwin Abdullah (73 kg).
Di antara 14 atlet yang dikirim, beberapa lifter utama absen. Sebut saja Eko Yuli Irawan (61 kg), Windy Cantika Aisah (49 kg), dan Rizki Juniansyah (61 kg).
Pelatih Dirdja Wihardja mengungkapkan bahwa Windy dan Rizki absen karena masih menjalani pemulihan cedera. Eko absen lantaran memilih untuk recovery setelah turun di PON XX.
”Meski cedera mereka tidak fatal, Windy dan Rizki disarankan dokter pelatnas (Andi Kurniawan, Red) untuk lebih dulu menjalani recovery,” ujar Dirdja.
Dirdja menuturkan, absennya tiga lifter itu tidak akan berpengaruh banyak. Sebab, belum ada poin yang diperebutkan untuk Olimpiade Paris 2024.
Mereka mempertimbangkan agenda 2022 yang lebih padat seperti SEA Games dan Asian Games. ”Jadi, selain mereka menjalani pemulihan, kami juga simpan untuk event berikutnya pada tahun depan,” kata Dirdja.
Tidak menurunkan kekuatan penuh dalam Kejuaraan Dunia 2021 ini, PB PABSI lebih berfokus mengevaluasi hasil. Mereka tidak mematok target muluk.
Sebab, tahun ini agenda besar sudah terlewati, yaitu Olimpiade Tokyo 2020. Angkat besi sukses menyumbang satu perak dan dua perunggu.
Selain itu, Kejuaraan Dunia 2021 digunakan sebagai dasar penilaian untuk promosi dan degradasi (promdeg) yang bakal dilakukan menjelang pergantian tahun.
”Tujuannya adalah menambah jam terbang mereka. Saya berharap mereka tampil maksimal dan mampu membuat kejutan dengan meraih emas,” tuturnya.