JawaPos.com–National Olympic Committee (NOC) Indonesia menggelar pertemuan bersama 67 cabang olahraga (cabor) di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Jumat (31/3). Pada pertemuan tersebut, Ketum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari mengusung tagline #StandingForIndonesianSport agar tidak ada lagi diskriminasi pasca batalnya FIFA World Cup U-20 Tahun 2023 di Indonesia.
”Para ketum yang hadir dari cabang-cabang olimpik maupun non olimpik semuanya sepakat bahwa olahraga di Indonesia harus dijalankan tanpa diskriminasi,” ujar Raja Sapta Oktohari.
Pria yang akrab disapa Okto itu menyatakan kesedihan dan kekecewaannya tidak bisa menyaksikan Piala Dunia U-20.
Baca Juga: Dosen UNM Sebut Penolakan Israel Bukan soal Elektoral, tapi Politik Kemanusiaan
”Tetapi untuk ini tentunya sebuah tantangan yang harus kita hadapi, sama sama sadari, bahwa ini jangan sampai terjadi lagi, ini telah menjadi preseden,” ucap Raja Sapta Oktohari.
Okto menyebutkan, para stakeholder dan para pengambil kebijakan bisa melihat bahwa Indonesia terlalu besar untuk dikecilkan melalui olahraga. ”Olahraga harus out of politic, olahraga harus menjadi alat persatuan bukan jadi alat pecah belah,” ujar Raja Sapta Oktohari.
Dalam waktu dekat bakal ada kejuaraan bertajuk ANOC World Beach Games (AWBG) yang berlangsung di Bali pada 5-12 Agustus 2023. Okto melanjutkan, persiapan AWBG masih berjalan. Mulai dari proses kualifikasi dan lainnya. Hanya saja, Okto mengakui banyak berita yang diterimanya maupun ke website resmi AWBG.
”Tentunya semua kami hadapi sebagai masukan dan mudah-mudahan kami tetap dipercaya sebagai tuan rumah demi menggelar second AWBG dan juga siap menerima kedatangan 206 negara tamu yang akan hadir dalam kongres atau Word General Assembly dari Asosiasi Komite Nasional Olimpik yang akan diselenggarakan di Indonesia,” papar Raja Sapta Oktohari.
Soal Israel yang bakal tampil, Okto menegaskan sebagai Presiden NOC yang merupakan representatif dalam International Olympic Committee yang tugas utamanya adalah menjaga piagam Olimpiade, olahraga harus dilakukan tanpa diskriminasi dan harus bebas dari politik.
Wakil Israel diketahui bakal tampil di AWBG. Salah satunya di cabang basket 3x3 putra. Mengenai itu, Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi menyatakan, terus berkomunikasi dengan FIBA.
”Menanyakan bagaimana. Sejauh ini kami terus komunikasikan ke FIBA. Karena bagaimanapun kita tidak mau ini menjadi kendala dan batu sandungan di kancah dunia. Ini kesempatan kita untuk menunjukkan dampak besar di olahraga,” ujar Nirmala Dewi.
Nirmala setuju tidak mencampur adukan olahraga dengan politik. Sebab olahraga dibuat selain untuk prestasi juga lebih besar ke dampak lain seperti pariwisata, ekonomi, UMKM.
”Tapi kalau politik dicampur satu kemunduran lagi. Saya sepakat dengan cabor lain di olahraga tidak boleh ada diskriminasi,” kata Nirmala Dewi.
