JawaPos.com-PON XX/2021 Papua akhirnya melahirkan rekor. Tidak tanggung-tanggung, ada dua rekor yang dipecahkan dalam perlombaan kemarin (5/10).
Rekor pertama lahir dari cabor selam. Peselam Jawa Timur (Jatim) Vania Elvira Elent berhasil memecahkan rekor. Dia mencatatkan waktu tercepat 3 menit 29,07 detik di nomor 400 meter surface putri.
Torehan itu mengalahkan rekor sebelumnya yang kebetulan dipegang atlet Jatim Angelina Sugianto. Di PON XIX/2016, Angelina mencatakan waktu 3 menit 30 detik.
Vania sama sekali tidak menyangka bisa memecahkan rekor PON. ”Apalagi, ini adalah medali emas pertama saya,” katanya.
Dia pun mempersembahkan raihan tersebut untuk orang-orang spesialnya. ”Emas ini untuk Jatim, orang tua, dan orang yang berperan dalam kehidupan saya selama ini,” ungkap atlet kelahiran Blitar tersebut.
Rekor kedua lahir dari atletik. Atlet lari Sumatera Selatan (Sumsel) Rio Maholtra memecahkan rekor di nomor lari gawang 110 meter. Rio mencatatkan waktu 14,11 detik.
Dia mematahkan rekor atlet Jatim Eli Zakaria dengan catatan waktu 14,16 detik. Rio sangat girang. Sebab, dia sempat mengalami kesulitan di tengah race. ”Cukup tegang dan hampir pingsan. Namun, Tuhan masih memberi saya kelancaran sampai finis dan meraih juara,” ucap Rio.
Bagi Rio, capaian itu sekaligus menjaga gelar juara bertahan. Sebab, dia merupakan peraih emas di nomor lari gawang 110 meter pada PON XIX/2016. ”Tapi serius, ini adalah perlombaan paling menegangkan yang pernah saya ikuti,” ujar Rio.
Di sisi lain, Jatim tampil dominan di nomor selam. Dari enam nomor final, Jatim menggondol empat emas. Selain Vania, Janis Rosalita menyabet emas nomor 100 meter surface putri.
Kemenangan itu cukup membuatnya terkejut. Sebab, di awal laga, Janis sempat tidak pede. ”Awal pertandingan sempat pesimistis. Tapi, yakin saja bisa menang. Alhamdulillah, jadi medali pertama saya,” kata Janis.
Selain itu, di beberapa cabor, Jatim sukses menjadi juara. Panahan menambah dua emas dari nomor recurve beregu putri dan recurve beregu campuran.
Dua nomor itu diikuti atlet panahan pelatnas Diananda Choirunisa. Panjat tebing juga mengoleksi dua emas. Mereka mampu mengawinkan emas dari nomor boulder perorangan putra dan putri.