Jumat, 2 Juni 2023

Gagal Raih Medali, Pelatih Khawatir Mental Praveen/Melati Drop

- Rabu, 28 Juli 2021 | 16:38 WIB
Indonesia's Melati Daeva Oktavianti (L) and Indonesia's Praveen Jordan reach for a shot in their mixed doubles badminton quarter final match against China's Zheng Siwei and China's Huang Yaqiong during the Tokyo 2020 Olympic Games at the Musashino Forest Sports Plaza in Tokyo on July 28, 2021. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)
Indonesia's Melati Daeva Oktavianti (L) and Indonesia's Praveen Jordan reach for a shot in their mixed doubles badminton quarter final match against China's Zheng Siwei and China's Huang Yaqiong during the Tokyo 2020 Olympic Games at the Musashino Forest Sports Plaza in Tokyo on July 28, 2021. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)

JawaPos.com-Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal memenuhi target meraih medali Olimpiade Tokyo 2020.

Ganda campuran nomor satu Indonesia yang menempati unggulan keempat itu tumbang di perempat final. Praveen/Melati dikalahkan ganda campuran nomor satu dunia dari Tiongkok Zheng Siwei/Huang Yaqiong dalam straight game 17-21, 15-21.

Dalam laga yang digelar di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Rabu (28/7), Praveen/Melati gagal mengeluarkan kemampuan terbaik. Mereka selalu ketinggalan, tidak bisa mengambil momentum, dan tak mampu mengimbangi agresifitas dan kecepatan Zheng/Huang.

"Kalau dari segi permainan dan gregetnya sudah bagus dibanding di fase grup lalu, sampai terakhir mereka juga tidak menyerah," ucap pelatih ganda campuran Nova Widianto dikutip dari siaran pers PP PBSI.

"Tapi kami harus akui lawan hari ini main lebih bagus, kami kalah cepat terutama di permainan depan," lanjut Nova.

Kekalahan ini memupus harapan ganda campuran Indonesia untuk mempertahankan emas Olimpiade. Pada 2016 lalu, legenda ganda campuran nasional Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mendulang emas.

Bahkan, di Tokyo 2020 ini, adalah untuk kali pertama ganda campuran Indonesia gagal menempatkan wakilnya di babak empat besar sejak Olimpiade Athena 2004.

Kekecewaan, kata Nova, menyelimuti Praveen/Melati. Tetapi Nova menegaskan bahwa kekalahan ini adalah tanggung jawabnya.

"Kecewa pasti karena mereka ditarget meraih medali, tapi saya melihat mereka sudah maksimal hari ini. Apapun hasilnya saya berterima kasih karena mereka sudah berjuang," tutur Nova.

"Kekalahan ini tetap tanggung jawab saya sebagai pelatih, ini menjadi introspeksi saya dan tim pelatih ganda campuran," ujar Nova.

Lebih lanjut, Nova mengatakan setelah Olimpiade, Praveen/Melati masih direncanakan untuk mengikuti banyak turnamen termasuk Kejuaraan Dunia dan Piala Sudirman. Nova mewanti-wanti anak asuhnya itu untuk tetap bersemangat.

"Setelah ini Jordan/Melati kami fokuskan untuk turnamen-turnamen berikutnya. Masih banyak turnamen hingga akhir tahun, bahkan masih ada Kejuaraan Dunia dan Piala Sudirman. Saya rasa mereka bisa fokus ke sana," kata Nova.

"Tapi itu akan menjadi tantangan karena sepengalaman saya, setelah Olimpiade yang penantiannya panjang lalu hasilnya kurang memuaskan, mental dan semangat pemain bisa drop. Itu yang saya alami dulu. Semoga ini tidak terjadi pada mereka," pesan Nova.

Nova juga memastikan bahwa akan ada pembenahan di sektor ganda campuran berkaca dari hasil yang diraih Praveen/Melati ini.

"Kendala Jordan/Melati itu kan inkonsistensi. Tetapi kalau saya menyimpulkan inkonsistensi itu berasal dari faktor teknis," kata Nova.

"Jordan/Melati hanya punya satu pola permainan saja dan itu sudah terbaca lawan-lawannya. Ketika mainnya tidak jalan, kami tidak punya alternatif lain. Jujur harus kami akui pemain putri kami sekarang agak lemah terutama di defense. Jadi boleh dibilang peran pemain putra sangat besar, 80:20," ungkap Nova.

"Ini yang akan coba kami benahi, bukan hanya untuk Jordan/Melati tapi semua. Perkuat defense untuk pemain putri dan perkaya pola permainan jadi tidak terpaku dengan pola yang itu-itu saja," tambah Nova.

"Kami ingin nanti porsinya jadi 60:40, 60 untuk putra dan 40 untuk putri. Tapi kembali lagi program ini juga harus didukung dari individu masing-masing. Ini PR di ganda campuran," kata Nova lagi.

Editor: Ainur Rohman

Tags

Terkini

Surabaya Ajukan Jadi Host Porprov 2025

Kamis, 1 Juni 2023 | 13:28 WIB

Tiket Formul E Sudah Terjual 70 Persen

Kamis, 1 Juni 2023 | 13:24 WIB

Sudah Mulai Adaptasi Lapangan di Thailand Open

Kamis, 1 Juni 2023 | 13:17 WIB
X