Ketika Datang, Saya Sudah Tahu Harus Melakukan Apa
Sebelum mengiyakan tawaran, Luis Milla menganalisis semua pertandingan Persib Bandung dan mencermati kelebihan serta kekurangannya. Di sisi lain, Persebaya Surabaya juga memetik buah pergantian pemain asing.
—
PELATIH baru biasanya memerlukan waktu untuk beradaptasi. Apalagi yang datang saat musim sudah berjalan. Sebab, yang bakal dia ramu bukan materi pemain pilihan dia sendiri.
Tapi, itu tidak berlaku bagi Luis Milla. Menggantikan Robert Rene Alberts, Milla langsung tancap gas. Memimpin tim berjuluk Maung Bandung tersebut sejak menjamu RANS Nusantara FC pada 4 September 2022, sejak itu pula juara Liga Indonesia dua kali tersebut tak terkalahkan.
Dari total 12 laga, Persib mencatat 10 kemenangan dan hanya 2 kali imbang. Buntutnya, dari peringkat ke-15 yang mereka duduki saat Milla mulai mengambil alih, kini Maung Bandung bertengger di puncak klasemen sementara Liga 1.
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengungkapkan, raihan Persib bersama Milla merupakan bagian dari proses. Pada awal musim, Persib sempat tertatih-tatih. ”Sekarang semuanya sudah bisa lebih baik. Mudah-mudahan Persib bisa konsisten hingga akhir musim,” ucap Teddy.
Lalu, apa rahasia Milla bisa membawa Persib konsisten tidak terkalahkan dalam 12 pertandingan beruntun? Milla mengungkapkan, sebelum menerima tawaran manajemen, dirinya mencermati kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Persib musim ini. Pelatih 56 tahun itu juga menganalisis semua pertandingan Persib.
Setelah menemukan titik lemah dan punya gambaran untuk menyelesaikan permasalahan tim, Milla baru menerima pinangan Persib. ”Ketika datang, saya sudah tahu apa yang harus dilakukan,” ungkap Milla.
Menurut Milla, skuad Persib pada putaran pertama Liga 1 bagus. Kedalaman skuadnya merata. Tapi, mereka belum bisa bermain dengan kemampuan terbaiknya. ”Tugas saya adalah membuat mereka semua bisa mengeluarkan segala kemampuan terbaiknya,” tegas Milla.
Selain Persib, tim yang sukses memetik buah perubahan di tengah musim adalah Persebaya Surabaya. Kalau Persib mendatangkan pelatih baru, Persebaya mengganti dua penggawa asingnya, Hugo Vidal dan Silvio Junior, dengan Ze Valente serta Paulo Victor. Baik yang diganti maupun yang mengganti sama-sama dari Brasil.
Dua laga sudah dijalani Persebaya bersama dua pemain asing barunya itu. Hasilnya 100 persen: menang 5-0 atas Persita Tangerang dan 2-1 atas Bhayangkara FC. Ze mencatat 1 umpan gol, Victor menorehkan 2 gol dan 1 umpan gol.
Apa yang membuat keduanya cepat beradaptasi? ”Yang pertama adalah karena Persebaya punya pemain berkualitas. Banyak pemain muda dengan skill hebat,” kata Ze kepada Jawa Pos.
Selain itu, dia merasa cocok dengan style bermain yang diterapkan sang pelatih, Aji Santoso. ”Saya sangat senang dengan cara pelatih bermain. Taktik yang diterapkan membuat saya nyaman,” beber mantan pemain PSS Sleman kelahiran 14 Mei 1994 tersebut.
Bahkan, sebelum bermain, pelatih 52 tahun itu selalu memberi pesan khusus kepada Ze. ”Pelatih (Aji Santoso) memberi saya kebebasan saat bermain. Mau seperti apa, semua terserah saya. Itu membuat saya merasa happy saat berada di lapangan dan itu adalah hal yang paling penting bagi pemain,” ungkapnya.
Menurut Manajer Persebaya Yahya Alkatiri, Ze sebenarnya nyaris bergabung dengan Green Force sejak awal musim ini. Begitu pula Paulo Victor. Yahya menuturkan, pemain yang sebelumnya berkostum klub Kamboja Visakha FC itu sudah diincar jauh-jauh hari.
”Bahkan sebelum AFC Cup melawan Bali United, kami sudah memantau Victor,” paparnya.
Dari hasil evaluasi, Silvio dan Vidal dinilai kurang memuaskan. Kebetulan juga, Ze menyelesaikan kontraknya dengan PSS Sleman. Begitu pula Victor yang kontraknya habis bersama tim asal Kamboja Visakha FC.
Aji menambahkan, kekuatan Persebaya memang bertambah dengan bergabungnya Ze dan Victor. Selain karena kualitas, attitude dua pemain tersebut sangat baik. ”Mereka mau mengajari pemain muda di Persebaya. Khususnya Ze yang memberi banyak ilmu kepada pemain tengah Persebaya,” lanjutnya.
Kepada Jawa Pos, Victor menuturkan langsung klop dengan Persebaya karena kekeluargaan dalam tim yang kental. Selain itu, gaya main Persebaya sangat cocok dengannya. ”Gaya mainnya tiki-taka, gaya main yang sangat saya sukai,” ujarnya.
Tapi, musim masih panjang, masih menyisakan 15 laga lagi. Persib di bawah Milla yang menargetkan juara maupun Persebaya dengan dua penggawa asing barunya yang mengincar tiga besar tentu akan diuji kembali.
Milla ke Persib dengan mengajak Carlos Grande Rodriguez (pelatih fisik) dan Manuel Perez Cascallana de Ramon (asisten pelatih). Selain itu, mantan pelatih tim nasional Indonesia tersebut mengubah formasi dari 4-3-3 menjadi 3-4-3. Yang membuat Milla bungah, para pemainnya tidak memerlukan waktu lama untuk beradaptasi.
”Kunci kebangkitan Persib memang para pemain itu sendiri. Saya bersama para asisten di tim sama-sama bekerja keras untuk membuat para pemain bermain dalam level tertingginya,” terang mantan pemain FC Barcelona itu.