Malam Hari Sebelum Terbang, Patrik Schick Selalu Menderita

22 Juni 2021, 20:28:02 WIB

JawaPos.com-Hingga kemarin (21/6), ada dua striker yang memuncaki daftar pencetak gol terbanyak Euro 2020. Masing-masing mengoleksi 3 gol. Kalau salah satunya adalah Cristiano Ronaldo (Portugal), tentu itu bukan kejutan. Lain halnya kalau satunya adalah striker Republik Ceko Patrik Schick.

Tiga gol yang dihasilkan Ceko dalam dua matchday awal diciptakan oleh Schick. Salah satunya gol indah lewat tendangan jarak jauh ke gawang kiper Skotlandia David Marshall (14/6).

Meski produktivitasnya terbukti di Euro 2020, Schick tidak nyaman dengan perhelatan turnamen di banyak negara. Hal itu menuntutnya bepergian dari satu negara ke negara lain dengan naik pesawat. Apalagi, Ceko memilih tetap bermarkas di Praha ketimbang di Inggris maupun Skotlandia sebagai dua negara tuan rumah grup D.

”Padahal, aku orang yang takut terbang,” ungkap striker Bayer Leverkusen itu seperti dikutip The Sun. Setelah empat kali menjalani penerbangan pergi pulang Praha–Glasgow dalam dua matchday awal, kali ini Schick bakal terbang pergi pulang Praha–London. Dengan demikian, total Schick harus enam kali naik pesawat selama fase grup.

’’Memang hanya memakan waktu dua jam penerbangan dari Praha ke Glasgow. Tetapi, secara keseluruhan, aku bisa berada di pesawat selama 4–5 jam. Jelas-jelas aku bukan tipikal orang yang bisa menikmati penerbangan,” tutur Schick.

Malam hari sebelum terbang diakui mantan bomber AS Roma dan RB Leipzig itu sebagai sebuah penderitaan. ”Aku pasti hanya bisa tidur sebentar. Biasanya aku bermain catur,” sambung striker yang sudah mengoleksi 14 gol dari 28 caps tersebut.

Editor : Ainur Rohman

Reporter : ren/c17/dns

Saksikan video menarik berikut ini:

Alur Cerita Berita

Lihat Semua

Close Ads