JawaPos.com – Hingga satu pekan sejak Liga 1 2018 mendapat jeda, belum ada pergerakan berarti dari manajemen Persebaya Surabaya dalam mendapatkan pelatih anyar. Namun belakangan, manajemen mengaku sudah mengantongi 3 pelatih yang masuk daftar incaran. Semuanya pelatih lokal.
Persebaya sempat menggunakan jasa Bejo Sugiantoro untuk menjadi karteker selama dua pertandingan. Bejo tak bisa melanjutkan tugasnya karen terbentur regulasi. Dia hanya memegang lisensi B AFC. Padahal pelatih kepala di level Liga 1 wajib memiliki minimal lisensi A AFC.
Beberapa kandidat terus bermunculan. Namun, manajemen Persebaya belum membocorkan siapa saja pelatih yang tengah dibidik. Meski begitu, kemungkinan besar Green Force – julukan Persebaya - kemungkinan besar akan menggunakan jasa pelatih lokal.
Asisten Manajer Persebaya, Budi Dharma Wibawa hanya menyebut ada tiga pelatih lokal yang masuk daftar kandidat. Sayang, dia enggan menyebut nama-nama pelatih tersebut.
“Kriterianya, harus cocok dengan suporter, pemain, kultur Persebaya, dan keuangan tim. Elemen itu harus cocok,” kata Budi.
Itu artinya, kans bagi pelatih asing untuk merapat ke Persebaya kian mengecil. Padahal, sepeninggal Angel Alfredo Vera, Persebaya sempat dikaitkan dengan Alfred Riedl (Austria) hingga Milomir Seslija (Bosnia). Namun, saat dikonfirmasi, Seslija mengaku tak ada kontak dengan manajemen Persebaya.
“Sebenarnya bagus jika saya kembali melatih di Indonesia. Tapi, itu (melatih Persebaya) hanya spekulasi saja,” kata Milomir Seslija kepada Jawa Pos.
Apalagi, usai terdepak dari Madura United, pelatih 54 tahun itu memilih untuk rehat. “Saya sedang di kampung halaman, di Sarajevo (Bosnia),” tegas Seslija.
Bukan hanya Riedl dan Seslija, kans Divaldo Alves (Portugal) untuk kembali melatih Persebaya juga menipis. Sebelumnya, pelatih yang pernah menangani Persebaya di IPL 2011 itu memang berniat untuk kembali ke Surabaya. “Saya ingin balik. Dan kebutulan ada peluang,” tegasnya.
Namun, pernyataan Budi membuat kans pelatih asing kontan megecil. Sebalikanya, peluang pelatih lokal untuk menangani Persebaya lebih besar.
Saat ini, ada beberapa nama pelatih lokal yang tengah menganggur. Di antaranya adalah Djadjang Nurdjaman dan Rudy Eka Priyambada. Djadjang memang memiliki catatan buruk sebelum dipecat dari kursi pelatih PSMS Medan. Bersama Ayam Kinantan, dia hanya meraih lima kemenangan dan menelan 10 kekalahan.
Namun, dia pernah mengukir sejarah manis. Djanur - sapaan akrabnya, adalah pelatih yang mengantar Persib Bandung juara Liga Indonesia 2014. Torehan itu bisa menjadi pertimbangan untuk merekrut pelatih berusia 53 tahun itu.
Sementara Rudy Eka masih tanpa tim usai dipecat PS Tira pada pekan ke-11. Jika memang manajemen Persebaya memberikan tawaran, dia enggan menolak. “Pastinya senang dan bangga. Tapi lihat nanti. Kalau memang ada tawaran, saya siap mempertimbangkan,” kata Rudy kepada Jawa Pos.