JawaPos.com – Wide attacker Spanyol Mikel Oyarzabal tidak kecewa meski entrenador Luis Enrique memainkannya sebagai pemain pengganti selama fase grup Euro 2020. Bintang Real Sociedad itu praktis turun hanya 32 menit dalam tiga pertandingan.
Baru pulih dari cedera hamstring akhir musim lalu merupakan alasan teknis dari Enrique yang diterima Oyarzabal. Tetapi, selain itu, Oyarzabal merasa akan tiba saatnya bagi dia menentukan hasil akhir tim terlepas memulai laga dari bangku cadangan.
”Penting bagi siapa pun yang ditinggalkan di bench (sebagai pengganti) untuk sewaktu-waktu membuat perbedaan,” ungkap pemain 24 tahun itu kepada Mundo Deportivo. Oyarzabal membuktikannya via gol pada babak tambahan waktu (103’) yang memastikan kemenangan 5-3 Spanyol atas Kroasia dalam babak 16 besar di Stadion Parken kemarin (29/6).
Oyarzabal baru masuk pada menit ke-88 menggantikan wide attacker Ferran Torres. Saat dia dimasukkan, Spanyol masih unggul 3-2 sebelum disamakan oleh Mario Pasalic empat menit berselang. ”(Ketika dimasukkan) yang ada dalam pikiran saya hanya ingin berkontribusi,” ucap Oyarzabal.
Predikat supersub memang layak disandang Oyarzabal karena empat dari lima gol ketika membela La Furia Roja terjadi saat dia bermain sebagai pengganti.
Gol kelimanya kemarin tercipta setelah dia memaksimalkan crossing dari Dani Olmo yang juga masuk sebagai pengganti. Olmo menggantikan winger Pablo Sarabia pada menit ke-72. Gelandang serang RB Leipzig itu tak hanya menyuplai gol Oyarzabal. Olmo juga memberikan assist untuk gol perdana striker Alvaro Morata di Euro 2020.
Sepanjang sejarah Euro, Olmo adalah pemain ketiga yang mampu menorehkan dua assist ketika turun sebagai pemain pengganti. Sebelumnya adalah gelandang Spanyol Cesc Fabregas pada Euro 2008 dan wide attacker Dejan Kulusevski bersama Swedia di Euro kali ini.
Pergantian pemain sukses oleh Lucho –sapaan karib Luis Enrique– bukan hanya Oyarzabal dan Olmo. Bek tengah Pau Torres juga memberikan assist untuk gol ketiga yang dicetak Ferran (77’) hanya lima menit setelah menggantikan bek tengah Eric Garcia (72’).
Kapten sekaligus gelandang jangkar Spanyol Sergio Busquets merasakan efek kehadiran para pengganti tersebut. ”Karakter permainan tim kami benar-benar baru terlihat di babak waktu tambahan,” ucap pemain yang terpilih sebagai star of the match itu.
Pergantian pemain yang jitu memang krusial bukan hanya dalam cerita kesuksesan Spanyol. Cerita tereliminasinya juara dunia Prancis di 16 besar kemarin juga tak lepas dari pergantian pemain jitu oleh Swiss.
Pelatih Swiss Vladimir Petkovic sukses dengan bek Kevin Mbabu dan striker Mario Gavranovic. Mereka yang masuk pada menit ke-73 untuk menggantikan bek kanan Silvan Widmer dan gelandang serang Xherdan Shaqiri mampu memberikan perbedaan.
Crossing Mbabu kepada striker Haris Seferovic memperkecil ketertinggalan 2-3 pada menit ke-81. Sembilan menit kemudian, giliran Gavranovic membobol gawang kiper Prancis Hugo Lloris sehingga laga harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Granit Xhaka dkk pun sukses menghentikan Prancis lewat adu penalti (5-4) setelah tembakan eksekutor kelima Les Bleus Kylian Mbappe dimentahkan oleh kiper Yann Sommer.
”Saya selalu memilih siapa yang saat situasi itu saya pikir akan memberikan efek positif bagi tim,” tutur Petkovic tentang alasan pergantian pemain yang dilakukannya seperti dikutip Aargauer Zeitung.