Cuci Otak
Sejak menikah dan dinikahi
Beberapa orang suka berteriak
Haram halal! Kafir atau bangsat!
Bego juga goblok!
Dulu ia memakai hot pants
Kini memakai kerudung hitam
Dulu menjual lipstik
Kini menjual cadar
Lama-lama ia, menjual negara
(Jember 2020)
---
Putri Malu
Seorang putri
Menatap sendu
Di antara pohon
Di atas gunung nan tinggi
Ia suka sekali puisi Jokpin
Tentang negara,
yang tak lekas menjemputnya
Hanya bendera-bendera berkibar
di bulan Agustus
(Jember 2020)
---
Sebuah Buku
Sebuah buku
Biasa-biasa saja
Juga sebatang pena
Juga biasa-biasa saja
Sebuah gelas
Di dalamnya sisa kopi
Sebentar lagi tandas
Tumbuk
Tubruk
Campuran Java Arabica dan Gayo
Ruangan sudah tak dingin
Aku selesai meminum kopi
Selesai juga mengirim rindu
Di layar smartphone
(Jember 2020)
---
Bunga Kering
Bunga kering
Sepasang mawar
Eh, apakah benar ia sepasang?
Ataukah hanya perasaanku
Lima ribu dapat diskon
Menjadi tiga ribu saja
Menjelang akhir tahun
Menjelang bulan Desember
Bunga kering di atas meja
dengan pensil, dengan buku-buku
Beberapa kertas, sudah tak perlu
Tapi belum juga terjun ke tempat sampah
Lantas, aku ingat, sudah lama tak berkirim surat
Surat putih dengan sampul begitu merah
Seperti mawar kering di atas meja
(Jember 2020)
---
Skripsi
Sebuah buku skripsi
Halaman depan perlu diedit
Menjelajah ke kota-kota
Menatapnya sesekali saja
Aku merasa agak lebih dewasa
Di dalamnya,
kuingat keringat
Ibu dan Bapa
Juga doa-doa
para kekasihku
(Jember 2020)
FARAHDINAHERA
Lahir di Madiun, Oktober 1991. Lulusan Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Politik Universitas Jember. Menjadi volunter di Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) dan Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF).
Saksikan video menarik berikut ini:
https://youtu.be/fqGiWeztDtI