JawaPos.com-Ada cukup banyak pemain yang bakal menjadikan Piala Dunia 2022 ini sebagai ajang terakhir mereka.
Sebut saja Cristiano Ronaldo bersama Portugal, Lionel Messi (Argentina), Dani Alves (Brasil), dan Manuel Neuer (Jerman).
Tetapi, tidak ada yang mengalahkan sensasi mengucapkan sayonara kepada penggawa veteran Uruguay. Karena bukan satu–dua pemain. Melainkan lima sekaligus.
Mereka adalah kapten sekaligus bek Diego Godin, bek Martin Caceres, kiper Fernando Muslera, striker Luis Suarez, dan striker Edinson Cavani. Godin dan Muslera sudah berusia 36 tahun. Sedangkan Suarez, Cavani, dan Caceres lebih muda setahun.
Lima pemain tersebut akan tampil bersama-sama untuk yang terakhir pada Piala Dunia keempat mereka secara beruntun. Ya, mereka sudah masuk skuad La Celeste sejak edisi 2010, 2014, dan 2018.
Selama bersama mereka, Uruguay termasuk stabil di Piala Dunia. Mereka selalu lolos ke fase knockout. Prestasi tertinggi diraih pada edisi 2010 ketika Uruguay menempati peringkat keempat.
Keberadaan mereka untuk kali terakhir di Piala Dunia diyakini bisa memaksimalkan keikutsertaan beberapa pemain muda yang berasal dari klub elite Eropa.
Sebut saja Darwin Nunez (Liverpool FC), Federico Valverde (Real Madrid), dan Ronald Araujo (FC Barcelona). Mereka akan menjalani debut Piala Dunia.
Mentalitas baja yang ditanamkan mereka kepada para pemain muda. Itu jadi kunci agar keberadaan para pemain muda tersebut di ajang sekelas Piala Dunia awet dan tahan lama.
Itu sudah terbukti ketika mereka menjalani debut pada 2010. Mereka tidak canggung bersaing dengan para senior seperti Diego Lugano dan Diego Forlan. Sebaliknya, itu membuat ruang ganti semakin kondusif. Efeknya, performa tim menjadi maksimal.
”Mungkin aku tidak sepenuhnya cocok dengan sepak bola modern, dalam hal sikap. Saya melihatnya terus-menerus: modernisme, media sosial, hingga kemajuan teknologi yang masuk ke sepak bola,” ucap Cavani.
“Itu mengubah mentalitas. Sebelumnya setiap orang dalam tim memiliki tujuan yang sama. Saat ini di tim tertentu ada pemain yang hanya ingin mengejar ketenaran,” tambah Cavani kepada The Guardian.