Menjadi Guru Olahraga adalah Impian Masa Kecil Lionel Messi

18 Desember 2022, 20:05:30 WIB

JawaPos.com-Cita-cita Lionel Messi kecil tiba-tiba viral di media sosial sepanjang hari kemarin (17/12). Pada usia 13 tahun, Messi memiliki mimpi bukan menjadi pesepak bola top dunia.

Melainkan menjadi guru olahraga, seperti yang muncul dalam Diario Capital, yaitu surat kabar di kota kelahirannya, Rosario.

Impian masa kecil La Pulga alias Si Kutu –julukan Messi– yang tertera saat itu tidak ada yang terbukti sampai saat ini. Termasuk keinginan berkarier profesional bersama klub idolanya di Argentina, Newell’s Old Boys.

Tapi, pencapaian Messi sebagai bintang lapangan hijau saat ini tentu melebihi semua angan masa kecilnya. Tinggal menyempurnakannya dengan impiannya sebagai pesepak bola sekaligus impian jutaan orang Argentina. Yaitu memenangi Piala Dunia setelah terakhir merasakannya pada edisi 1986.

Pada era mendiang Diego Armando Maradona. Setahun sebelum Messi dilahirkan. Mimpi yang coba direalisasikan guru olahraga gagal itu saat La Albiceleste –julukan Argentina– menghadapi juara bertahan Prancis dalam final Piala Dunia 2022 di Lusail Iconic Stadium, Lusail, nanti malam (siaran langsung SCTV/Indosiar/Vidio/Champions TV World Cup 1 pukul 22.00 WIB).

Messi memang gagal jadi guru olahraga. Namun, dalam skema permainan La Albiceleste, peraih tujuh kali pemain terbaik dunia itu merupakan guru bagi para pemain yang usianya berselisih lebih dari 10 tahun darinya.

Messi yang berusia 35 tahun berbanding dengan gelandang bertahan Enzo Fernandez (21 tahun), striker Julian Alvarez (22), gelandang Alexis Mac Allister (23), maupun bek Cristian Romero, bek kanan Nahuel Molina, striker Lautaro Martinez, dan bek kanan Juan Foyth yang masing-masing berusia 24 tahun.

Mauricio Pochettino, pelatih Messi semasa bekerja sama di Paris Saint-Germain sekaligus orang Rosario, percaya kepemimpinan Messi pada akhirnya berbuah juara dunia. ”Dia (Messi) adalah pemimpin yang dibutuhkan timnas ini (Argentina). Dia bicara hanya saat diperlukan. Dia bicara di lapangan,” tulis Poche –sapaan akrab Pochettino– dalam ulasannya di The Athletic.

Setelah tahun lalu membawa Argentina memenangi ajang regional Copa America, tahun ini kesempatan Messi menyandingkannya dengan juara dunia. Belum pernah ada negara Amerika Latin yang mampu secara beruntun memenangi Piala Dunia setelah menjuarai Copa America.

Monica Domina, guru pertama Messi dalam pendidikan formal (SD), termasuk yang berharap masih bisa melihat La Pulga menorehkan capaian di atas. Domina saat ini sudah berusia 84 tahun.

”Saya masih belum percaya saya yang mengajari dia menulis dan membaca. Suatu saat saya ingin bertemu dengannya dan memeluknya (sebagai guru olahraga gagal yang telah menjadi juara dunia dalam sepak bola, Red),” beber Domina dalam wawancara dengan Radio Super Deportivo.

Editor : Ainur Rohman

Reporter : ren/c9/dns

Saksikan video menarik berikut ini:

Alur Cerita Berita

Lihat Semua