JawaPos.com-Sensasi Yassine Bounou alias Bono dan Dominik Livakovic sama-sama terhenti di semifinal Piala Dunia 2022. Bono gagal mengamankan jala gawang Maroko ketika dihancurkan Prancis dua gol tanpa balas (15/12). Sedangkan Livakovic kebobolan tiga gol ketika Kroasia dipecundangi Argentina (14/12).
Padahal, sebelum semifinal, Bono dan Livi –sapaan akrab Livakovic– sama-sama menjadi tembok kokoh bagi timnya.
Bukan hanya catatan clean sheet, Bono dan Livi juga sudah melalui babak adu penalti dengan kegemilangan. Bono membuat eksekutor Spanyol gigit jari di 16 besar. Livi malah dua kali memenangi drama adu penalti. Melawan Jepang di 16 besar dan Brasil di perempat final.
Gawang Bono bahkan sempat jadi pertahanan terbaik di Piala Dunia 2022 sebelum semifinal. Dari lima laga, Maroko hanya sekali jebol. Atas catatan-catatan itu, pantas kalau Bono dan Livi masuk dalam kandidat kiper calon peraih penghargaan Golden Gloves atau kiper terbaik turnamen.
Perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2022 yang bakal digelar di Khalifa International Stadium malam ini jadi momentum pemberian trofi untuk satu dari dua kiper yang jadi buah bibir karena aksi-aksi penyelamatan penaltinya itu (siaran langsung SCTV/Indosiar/Vidio pukul 22.00 WIB).
Nama Livi melambung setelah sukses mencatatkan empat kali penyelamatan penalti dalam satu turnamen Piala Dunia. ”Dengan segala aksinya, pantas apabila menyebut Livakovic sebagai kiper terbaik di Piala Dunia kali ini,” tulis laman The Guardian.
Bukan hanya sensasinya saat mematahkan empat eksekusi penalti. Kiper berusia 27 tahun itu juga jadi kiper tersibuk di Piala Dunia 2022. Total, sejak fase grup Livi melakukan 23 kali penyelamatan. Sejajar dengan kiper Polandia Wojciech Szczesny.
Woja –sapaan Wojciech Szczesny– dan Livi sama-sama kebobolan tiga gol. Namun, petualangan Woja di Qatar terhenti di 16 besar.
Selain Bono dan Livi, semua (empat) penjaga gawang tim semifinalis Piala Dunia 2022 masuk dalam kandidat penerima Golden Gloves. Dua lainnya adalah kiper Prancis Hugo Lloris dan kiper Argentina Emiliano Martinez.
Dikutip dari laman Index, bomber Argentina Lionel Messi mengakui bahwa Livi punya trik khusus saat berhadapan dengan adu penalti. Trik yang membuatnya susah diperdaya.
”Kami segera menyadari bahwa dia (Livi, Red) selalu menunggu pemain sampai akhir. Yaitu menghitung saat penendang berlari, kaki yang dipakai, dan posisi tubuh eksekutor,” kata La Pulga, julukan Messi.
Tactician Kroasia Zlatko Dalic pun mewanti-wanti Livi dan pemain-pemain bertahannya. Dalam konferensi pers kemarin (16/12), Dalic menyebut Hakim Ziyech dkk akan berambisi merebut tempat ketiga. ”Kami ingin performa terbaik,” harap Dalic seperti dikutip dari laman 24sata.