JawaPos.com – Saya memang hanya semusim berkarier di Kroasia bersama NK Pomorac. Tapi, dalam masa yang terbilang pendek itu, banyak pelajaran yang saya dapat, yang juga saya lihat dalam penampilan timnas Kroasia di Piala Dunia 2022 kali ini.
Apa itu? Terutama adalah kerja sama tim. Antarlini sangat rapat dan kompak. Juga amat militan, pantang menyerah.
Skuad Vatreni kali ini juga berisi banyak pemain berjam terbang tinggi. Itulah yang membuat mereka sangat kuat. Antar pemain saling mengerti kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pemain kunci yang membuat Vatreni jadi seperti sekarang siapa lagi kalau bukan Luka Modric. Usianya memang tak lagi muda. Tapi, soal visi bermain, dia sangat luar biasa.
Karena itu, bakal jadi kehilangan sangat besar kalau Modric pensiun setelah Piala Dunia 2022.
Mengenai peluang melawan Maroko di perebutan posisi ketiga malam ini di Stadion Internasional Khalifa, Al Rayyan, tak mudah menjawabnya. Maroko juga tampil mengesankan sepanjang turnamen.
Yang jelas, pertandingan akan berlangsung sengit. Keduanya memang baru saja kecewa karena kalah di semifinal. Tapi, masih ada gengsi yang dipertaruhkan. Kroasia yang sebagian pemainnya mungkin akan pensiun sepulang dari Qatar tentu ingin memberikan kado seindah mungkin bagi mereka.
Pengalaman, saya kira, menjadi kelebihan Kroasia atas Maroko. Skuad ini sudah pernah merasakan final Piala Dunia empat tahun lalu. Jadi, mereka pasti terbiasa menghadapi tekanan. Dan, dalam situasi perebutan posisi ketiga seperti ini, dengan kualitas kedua tim bisa dibilang merata, faktor itu bisa menentukan.
Taktik yang Sama Adalah Kunci
Jujur, saya tidak menyangka negara saya bisa melangkah sejauh ini di Piala Dunia 2022. Sebab, untuk bisa berada di titik ini, Maroko telah mengalahkan negara-negara besar di lapangan hijau.
Bahkan, kekalahan oleh Prancis di semifinal pun, menurut saya, hanya faktor kurang beruntung. Singa Atlas bermain bagus, punya beberapa peluang mencetak gol. Padahal, Les Bleus dihuni banyak pemain top Eropa.
Apa yang ditampilkan Maroko dari fase grup sampai babak semifinal adalah berkat suasana ruang ganti yang sangat harmonis. Kekeluargaan terjalin sangat erat. Tidak ada pemisah antara pemain dan staf teknis.
Kini Maroko akan memperebutkan tempat ketiga di Piala Dunia 2022 dengan kembali berhadapan dengan Kroasia. Di fase grup, kedua tim bermain imbang tanpa gol.
Tapi, kali ini, saya optimistis Maroko bakal unggul. Maroko sudah tahu cara bermain mereka. Dan, sudah mengerti arah serangan lawan.
Berbekal modal itu, menurut saya, Maroko tidak perlu mengubah strategi. Maroko tinggal perlu lebih percaya diri. Dan, tinggal perlu mematikan dua pemain kunci Kroasia: Luka Modric dan Mateo Kovacic. Jika lini tengah Maroko bisa meredam dua pemain itu, saya pikir pertandingan akan selesai dalam 90 menit.
Tapi, jika memang pertandingan harus berlanjut ke babak adu penalti, saya sama sekali tidak khawatir. Maroko punya kiper Yassine Bounou yang kualitasnya sudah teruji dalam pertandingan melawan Spanyol.
*) Seperti disampaikan kepada wartawan Jawa Pos Farid S. Maulana dan Taufiq Ardyansyah
**) REDOUANE BARKAOUI, Mantan pemain Persib dan Persela asal Maroko –
***) DAVID MAULANA, Bermain di klub Kroasia NK Pomorac pada 2021–2022, kini membela Bhayangkara FC