JawaPos.com-Pelatih Argentina Lionel Scaloni mengaku sulit untuk tidak berbahagia dengan kemenangan timnya atas Kroasia dengan skor telak 3-0 di semifinal Piala Dunia 2022 Qatar dini hari tadi WIB (14/12). Namun, Scaloni menegaskan bahwa timnya sudah berhenti berbahagia. Kini, La Albiceleste akan sangat fokus untuk menghadapi final.
Pada final yang berlangsung di Lusail Stadium 18 Desember mendatang, Argentina menunggu pemenang antara Prancis melawan Maroko.
Di laga semifinal kontra Kroasia, Lionel Messi menjadi bintang kemenangan. Dia mencetak satu gol lewat penalti pada menit ke-34. Selain itu, Messi mengirimkan dua assist yang dieksekusi menjadi gol oleh striker Julian Alvarez pada menit ke-39 dan 69.
Alvarez juga tampil cemerlang pada pertandingan ini. Selain mencetak dua gol, Alvarez juga sangat andil pada penalti yang didapatkan Argentina pada babak pertama.
Penalti diberikan oleh wasit asal Italia Daniele Orsato karena akselerasi Alvarez dihentikan dengan paksa kiper Kroasia Dominik Livakovic di dalam kotak penalti.
“Faktanya, hasil pertandingan mungkin tidak merefleksikan pertandingan itu sendiri. Saya kira kami berhak menang, namun mungkin tidak dengan margin selebar ini,” ucap Scaloni dikutip dari AFP dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Scaloni mengakui bahwa pada awal babak pertama, timnya tertekan. Sebab, Kroasia mengendalikan total pertandingan melalui motor utama mereka, Luka Modric.
“Pada awalnya, mereka mengontrol penguasaan bola. Kami paham benar bahwa itu akan terjadi. Sebab, mereka memiliki tiga gelandang kelas dunia yang bermain bersama selama bertahun-tahun. Tiga orag ini sudah memahami dengan baik satu dengan lainnya,” ucap Scaloni.
Selain Modric yang bermain di Real Madrid, dua gelandang inti Kroasia adalah andalan Inter Milan Marcelo Brozovic dan pemain Chelsea, Mateo Kovacic.
“Kami paham bagaimana pertandingan akan berlangsung. Namun, pertandingan berubah dengan adanya penalti,” ucap Scaloni.
“Jadi kami merayakan kemenangan itu dengan heboh. Sebab kami sangat bahagia bisa lolos ke final. Namun, masih ada satu pertandingan lagi yang harus dimenangkan. Kegembiraan sudah berakhir sekarang. Jadi kami akan move on ke pertandingan selanjutnya,” tambah mantan pelatih Argentina U-20 tersebut.
Scaloni bermimpi, Argentina bisa menjadi juara Piala Dunia 2022 Qatar. Kalau juara, Scaloni benar-benar memiliki sentuhan emas bagi Argentina. Sebab, hanya 18 bulan lalu, dia memimpin Argentina menjadi juara Copa America di tanah musuh bebuyutan mereka, Brasil.
Final Piala Dunia Qatar adalah final keenam bagi Argentina. Atau yang kedua dalam tiga edisi terakhir. Dari lima final sebelumnya, Argentina meraih dua gelar pada 1978 dan 1986.
Argentina juga menembus tiga final lainnya pada 1930, 1990, dan 2014. Namun ketiganya gagal bermuara pada gelar juara.
“Rasanya bangga sekali bisa mencapai final dan menjadi wakil dari tim nasional. Namun, saya tidak bisa menempatkan diri saya setara dengan pelatih-pelatih legendaris Argentina lainnya. Saya hanya merasa bangga dan terhormat bisa ada di final Piala Dunia,” tambah Scaloni.
Messi sendiri mengatakan sangat bahagia dengan karakter yang ditunjukkan oleh timnya sehingga bisa mencapai final Piala Dunia Qatar 2022. Bagi Messi, kemenangan ini adalah kebangkitan luar biasa setelah kekalahan Argentina atas Arab Saudi pada laga perdana Grup C dengan skor 1-2.
Justru, kata Messi, kekalahan melawan Saudi adalah salah satu faktor kebangkitan Argentina. Sebab setelah itu, Argentina bermain lebih serius daripada sebelumnya.
“Saya kira kekalahan di laga perdana adalah pukulan berat sebab kami tidak pernah kalah dalam 36 pertandingan,” ucap Messi. “Kekalahan yang tidak disangka-sangka adalah ujian sesungguhnya bagi para pemain. Keberhasilan menembus final menunjukkan betapa kuatnya mental kami,” tambah Messi.
“Kekalahan melawan Arab Saudi sulit diterima. Jadi, setelahnya, kami memperlakukan setiap pertandingan layaknya partai final. Kami bermain lima final dan kami memenangkan semua pertandingan. Dan saya berharap, kami juga bisa menang di satu pertandingan lagi,” imbuh Messi.