KALAU ada yang lebih menjagokan Spanyol saat berduel dengan Maroko besok malam, wajar.
Selain karena nama besar La Furia Roja sebagai satu dari sedikit saja negara yang pernah menjadi juara dunia, juga karena mereka punya kombinasi pemain senior-junior yang sangat bagus.
Kita bisa lihat bagaimana lini tengah mereka yang diisi tiga pemain Barcelona. Mulai sang kapten Sergio Busquets yang sudah berusia 34 tahun, Pedri yang 14 tahun lebih muda dari Busquets, hingga Gavi yang dua tahun di bawah Pedri.
Karena mereka bermain di klub yang sama, saya melihat chemistry mereka bertiga sudah sangat bagus. Tak jauh berbeda seperti ketika Busquets tampil bersama Xavi Hernandez dan Andres Iniesta dulu.
Kekuatan lini tengah ini pula yang harus diwaspadai Maroko. Meski saya juga sangat yakin lini tengah Singa Atlas yang mungkin diisi pemain Sofyan Amrabat dan Azzedine Ounahi bakal bisa mengimbangi.
Saya pikir secara keseluruhan kualitas Maroko sudah sangat teruji. Achraf Hakimi dan Hakim Ziyech, dua bintang tim ini, berperan besar. Hakimi sangat disiplin di belakang, sedangkan Ziyech sangat baik membantu serangan di depan.
Dari tiga laga di fase grup dengan Maroko tak terkalahkan dan memetik dua kemenangan bisa kita lihat bagaimana tim ini bermain dengan semangat juang tinggi. Semangat juang ini penting jika dikaitkan dengan Spanyol.
La Furia Roja pernah menghadapi Jepang, tim dengan semangat pantang menyerah. Dan, mereka kalah. Jadi, saya percaya diri Maroko yang secara teknis berimbang dengan Spanyol bakal bisa menciptakan kejutan lewat daya juang mereka.
Bahkan, kalau boleh bilang, saya yakin Maroko bisa ke final hehehe. Mungkin ini waktunya ada tim dari Afrika yang bisa tembus ke semifinal hingga final.
*) YOUNESS MOKHTAR, Eks penggawa timnas U-20 dan U-23 Maroko, kini membela Bhayangkara FC
Seperti disampaikan kepada wartawan Jawa Pos Rizky Ahmad Fauzi
