DALAM sepak bola, melakukan rotasi pemain adalah hal yang sangat lumrah. Itu dilakukan supaya para pemain lebih bugar. Sekaligus memberikan kesempatan bermain kepada mereka yang belum mendapatkan menit bermain. Atau, bisa juga karena sudah dipastikan lolos ke fase berikutnya.
Itulah yang dilakukan tim nasional (timnas) Prancis saat bertemu Tunisia dalam pertandingan pemungkas grup D yang digelar di Education City Stadium, Al Rayyan, pada Rabu (30/11) malam WIB. Dalam pertandingan itu, Didier Deschamps yang tim asuhannya sudah memastikan lolos ke 16 besar Piala Dunia 2022 hanya memainkan dua langganan starter: Raphael Varane dan Aurelien Tchouameni. Sayang, rotasi yang dilakukan Les Bleus itu berakhir antiklimaks. Mereka ditundukkan Tunisia 0-1.
Brasil mungkin juga akan melakukan rotasi besar-besaran saat berjumpa Kamerun di Stadion Lusail, Qatar, dini hari nanti WIB. Brasil sudah pasti lolos ke babak perempat final Piala Dunia 2022 Qatar. Dengan rasio gol +3 dibandingkan Swiss (+0) di posisi kedua yang mengoleksi tiga angka, bahkan kalaupun kalah oleh Kamerun yang baru menjumput satu poin, Brasil masih berpeluang menjadi juara grup G.
Tapi, kalau rotasi akan membuat Selecao bernasib sama seperti Prancis, saya tidak setuju. Justru, saya meyakini Brasil tetap akan bisa memenangi pertandingan melawan Kamerun.
Keyakinan saya bukan tanpa dasar. Pada edisi Piala Dunia kali ini, Brasil memiliki kedalaman skuad yang bagus. Misalnya, posisi penjaga gawang. Pelapis Alisson Becker adalah kiper nomor satu Manchester City: Ederson Moraes. Jadi, saya sangat percaya Kamerun bisa diatasi.
Soal head-to-head, saya tahu Kamerun pernah sekali mengalahkan Brasil dalam empat pertemuan kedua tim. Tapi, itu di Piala Konfederasi dan sudah lama sekali: 2003. Sedangkan dalam dua kali duel di Piala Dunia, Canarinho selalu menang atas Indomitable Lions.
Dalam duel dini hari nanti, sekalipun Brasil turun tidak dengan kekuatan penuh, sulit bagi Kamerun menang. Kamerun mengalami sekali kalah dan sekali imbang, sedangkan Brasil terus menang dalam dua laga disertai clean sheet.
Dalam dua laga itu, gawang Alisson belum pernah menghadapi shoot on goal (tembakan tepat sasaran). Sedangkan gawang Indomitable Lions sudah kebobolan empat kali dalam dua laga.
Permainan Brasil juga lebih tertata rapi. Mereka pun konsisten bermain dengan umpan-umpan pendek.
Saya memprediksi Brasil akan mengalahkan Kamerun dengan skor 2-0. Vinicius Junior jika dimainkan Tite bisa menjadi pemain kunci. Usianya masih muda. Tapi, kemampuan dan jam terbangnya bersama Real Madrid sangat membantu Selecao mengarungi Piala Dunia kali ini.
Tapi, dalam sepak bola, apa pun bisa terjadi. Saya berharap para pemain Brasil tidak overkonfiden. Sebab, Kamerun yang akan bermain tanpa beban bisa saja tampil merepotkan.
*) SERGIO ALEXANDRE, Mantan pelatih Persiraja Banda Aceh dan PSIS Semarang asal Brasil
**) Sebagaimana disampaikan kepada wartawan Jawa Pos Taufiq Ardyansyah