JawaPos.com - Yassine Bounou bukan satu-satunya aktor yang membuat lini belakang Maroko solid.
Keberadaan kuartet bek di depannya juga memiliki peran krusial. Buktinya, sebagaimana dilansir Who Scored, Bounou ’’baru’’ membukukan lima penyelamatan dalam empat laganya di Qatar. Dia menempati urutan ke-26.
Namun, untuk melawan Prancis dini hari nanti, Bono –sapaannya– tampaknya bakal ’’panen’’ penyelamatan.
Itu dipicu kemungkinan absen dua bek tengah utama Romain Saiss dan Nayef Aguerd.
Hingga tadi malam, Saiss yang juga kapten Maroko belum dinyatakan pulih dari cedera paha kiri. Cedera itu diderita ketika mengalahkan Portugal 1-0 pada perempat final (10/12).
Sementara itu, Aguerd mendapat cedera hamstring ketika menghadapi Spanyol (7/12). Cedera itu membuat Aguerd absen melawan Portugal.
Jika dua bek utama itu gagal pulih hingga detik-detik terakhir, Jawad El Yamiq dan Achraf Dari bakal mengisi posisi mereka. El Yamiq masih lumayan dengan mengoleksi 151 menit selama di Qatar.
Sementara itu, Dari baru mencicipi 33 menit.
Gawatnya, mereka berdua bakal menghadapi salah satu tim dengan daya dobrak terbaik pada Piala Dunia kali ini. Prancis memiliki mesin gol pada diri Olivier Giroud, Kylian Mbappe, Ousmane Dembele, dan Antoine Griezmann.
Prancis sudah membukukan 11 gol. Mereka hanya kalah dari Portugal (12 gol) dan Inggris (13 gol) yang sama-sama sudah tersingkir. Nah, 9 di antara 11 gol Les Bleus dicetak lini depan mereka. Yakni, Mbappe dengan 5 gol, lalu Giroud dengan 4 gol.
Namun, sejatinya Prancis juga terkendala di lini belakang. Bek Dayot Upamecano absen dalam latihan kemarin. Namun, bek Bayern Munchen itu diyakini tampil dini hari nanti lantaran hanya sakit tenggorokan.
Lagi pula, jika benar-benar absen, entraineur Didier Deschamps juga tidak akan pusing. Dia bisa mengembalikan Jules Kounde ke bek tengah mendampingi Raphael Varane. Sedangkan posisi bek kanan yang ditempati Kounde bakal diisi Benjamin Pavard.
’’Maroko sangat kompak dengan garis antarlini yang rapat dan saling berdekatan. Mereka disiplin. Itu membuat pemain lawan sulit mengembangkan permainan. Kami harus bermain cepat untuk mengacaukan taktik mereka,’’ ujar Kounde kepada situs resmi FIFA.