JawaPos.com - Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12) kemarin sekitar pukul 15.20 WIB. Dikabarkan bahwa terdapat 13 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut dan puluhan mengalami luka.
Atas hal tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pun menyampaikan ucapan duka atas musibah yang menimpa masyarakat sekitar, khususnya Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Turut berduka atas bencana erupsi Gunung Semeru," tulis dia dalam akun Instagram @nadiemmakarim dikutip JawaPos.com, Minggu (5/12).
Dirinya pun berharap agar semua pihak, terutama warga pendidikan mendapatkan perlindungan dari musibah yang menimpa.
"Semoga masyarakat di sekitar Gunung Semeru, khususnya pelajar, pendidik, dan tenaga kependidikan, selalu dalam perlindungan Tuhan yang Maha Esa," ungkap dia.
Untuk diketahui, sebanyak 13 warga dilaporkan meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru yang berlangsung pada Sabtu (4/12) kemarin. Hal ini berdasarkan informasi dari Kepala BNPB Letjen Suhayanto pada Minggu (5/12) pukul 09.20 WIB, di mana Suyanto pun sedang bertolak ke Lumajang dalam rangka meninjau korban terdampak erupsi Gunung Semeru.
“Yang baru teridentifikasi dua orang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (5/12).
Selain itu, sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Mereka langsung dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.
Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil.