JawaPos.com - Industri otomotif saat ini tengah mengembangkan teknologi yang berfokus pada kendaraan ramah lingkungan. Hal itu bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari asap kendaraan. Seperti yang dilakukan oleh PT Suzuki Indomobil Sales.
Asst To Design Development, Engineering Administration & Homologation Dept. Head PT. Suzuki Indomobil Mahardian Ismadi Brata mengatakan, pihaknya menerapkan teknologi hijau atau Green Technology yang sekaligis menjadi jembatan untuk menuju teknologi elektrifikasi di masa depan.
“Sekaligus menjadi transisi teknologi secara bertahap sebelum beralih ke fase elektrifikasi secara penuh,” kata Mahardian di ICE BSD, Rabu (17/11).
Mahardian memaparkan, teknologi hijau yang dimaksud di antaranya platform HEARTECT dan SHVS atau Smart Hybrid Vehicle by Suzuki. Perusahaan memandang kedua teknologi ini sangat tepat dan terjangkau untuk konsumen.
“Perusahaan terus berinovasi untuk kepuasan konsumen, Suzuki terus mengembangkan beragam alternatif teknologi yang ramah lingkungan. Suzuki menggunakan konsep kecil, sedikit, ringan, pendek dan rapi sebagai inisiatif untuk mengatasi masalah lingkungan,” ujarnya.
Mahardian menyebut teknologi HEARTECT merupakan platform generasi terbaru dari Suzuki yang mengedepankan bobot ringan yang berkontribusi pada peningkatan kinerja saat berkendara, namun tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan kendaraan.
Bobot kendaraan yang dirancang lebih ringan dapat mengurangi beban mesin, sasis, suspensi dan komponen lainnya. Hal ini menciptakan efisiensi bahan bakar yang lebih baik serta peningkatan kinerja saat dikemudikan, menikung lebih stabil, maupun kemampuan berhenti dengan jarak yang lebih pendek.
“Untuk setiap pengurangan 100 kg bobot kendaraan, berkontribusi terhadap peningkatan efisiensi bahan bakar sekitar 5-6 persen,” imbuhnya.
Melalui teknologi ini, Suzuki melakukan perubahan pada struktur sasis yang lebih ringan, rigid dan keamanan yang lebih baik jika terjadi benturan. Filosofi dasar dari platform generasi terbaru ini antara lain membuat bentuk sederhana yang dapat menahan deformasi, menggunakan area yang kaku untuk bidang sambungan, serta mengurangi bobot dengan berfokus pada keseluruhan kendaraan.
“Platform HEARTECT lebih rigid 10 persen. Bobot kendaraan secara keseluruhan lebih ringan hingga 15 persen sehingga peningkatan performa dapat terwujud secara optimal,” ucapnya.
Sedangkan inovasi SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki) dibangun dengan kombinasi perangkat ISG atau Integrated Starter Generator serta Lithium-Ion Battery. Kombinasi kedua perangkat ini membuat pengalaman berkendara menjadi jauh lebih baik, kinerja bahan bakar yang efisien, ringan, dan compact, sehingga sistem SHVS ini ideal untuk compact car. Teknologi seperti ini dikenal juga sebagai Mild Hybrid.
“Kami menghadirkan sistem ini melalui riset panjang yang sesuai dengan kebutuhan dan output yang diinginkan masyarakat. Kami sangat berharap melalui riset-riset berikutnya sistem SHVS ini dapat diterapkan untuk kendaraan-kendaraan Suzuki, khususnya yang ada di Indonesia, sebagai komitmen kami memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen Suzuki,” jelasnya.
Kehadiran ISG pada SHVS berfungsi sebagai motor penggerak, menggantikan alternator konvensional. Tenaga yang dihasilkan oleh ISG dapat menghidupkan kembali mesin dan membantunya saat berakselerasi sehingga hasilnya dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar. ISG digunakan untuk menghidupkan mesin kembali dan suara yang dihasilkan menjadi lebih senyap dan halus.
SHVS sendiri menggunakan Lithium-Ion Battery yang ringan dan ringkas, yang dirancang untuk masa pakai yang lama. Selama deselerasi, daya yang dihasilkan oleh ISG akan disimpan dan digunakan kembali setiap kali diperlukan untuk engine assist.
Sistem SHVS akan bekerja ketika pedal kopling ditekan selama mesin berhenti otomatis dan motor penggerak ISG menghidupkan mesin kembali, belt drive akan menghasilkan restart yang mulus dan tenang tanpa suara. Saat akselerasi, listrik yang disimpan selama deselerasi akan menggerakkan motor untuk membantu mesin, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan meningkatkan performa kendaraan.
“Sistem Mild Hybrid terbaru dari Suzuki ini ringan, compact, dan hemat energi, sehingga sangat ideal untuk compact car dengan kemampuan konsumsi bahan bakar yang efisien,” pungkasnya.