JawaPos.com-Ford Motors dikabarkan sedang berdiskusi dengan pembuat mobil listrik asal Tiongkok, BYD. Hal itu kabarnya terkait dengan rencana ekspansi merek kendaraan listrik asal Negeri Tirai Bambu itu untuk melebarkan sayap ke daratan Eropa.
BYD juga disebut akan membuka pabrik pertamanya di Jerman. Nah, pabrik ini merupakan milik Ford, dimana pabrik itu oleh pihak Ford akan dijual kepada BYD.
Ford sendiri telah mulai menghentikan produksi beberapa modelnya yang sangat sukses di Eropa. Ford Focus adalah model yang populer pada masanya, tetapi Ford kini mengalihkan fokusnya kepada kendaraan listrik.
Fasilitas manufaktur Ford di Saarlouis, Jerman segera berada di bawah kendali BYD, menurut laporan yang dilansir dari Gizmo China. Laporan yang diterbitkan di The Wall Street Journal mengindikasikan bahwa pabrik tersebut akan dijual ke BYD yang saat ini merupakan pembuat EV terbesar di Tiongkok.
BYD akhirnya keluar dari pasar kendaraan pembakaran konvensional dengan model terakhirnya diproduksi tahun lalu. Sekarang, BYD sepenuhnya memproduksi kendaraan listrik atau model hybrid.
Mereka juga terus memperluas jaringannya di Eropa dan Asia. Sementara ekspansi ke Eropa dimulai pada tahun 2020 dengan peluncuran uji coba pasarnya di Norwegia.
Inggris dan Prancis termasuk di antara pasar yang dimasuki BYD pada tahun 2023. BYD sebelumnya mengumumkan rencana untuk membangun setidaknya satu pabrik EV di Eropa. Akuisisi fasilitas manufaktur Ford di Jerman akan menjadi langkah strategis dalam rencana ekspansi BYD.
BYD terus mengejar rencananya untuk menjadi merek EV global. Laporan WSJ mengindikasikan bahwa pejabat Ford dan BYD berencana bertemu di Tiongkok untuk membahas potensi penjualan pabrik Jerman tersebut. Juga dicatat bahwa pembicaraan tersebut masih dalam tahap awal dan BYD termasuk di antara 15 calon investor terpilih.
Penjualan pabrik akan menjadi aspek lain dari pengurangan operasi Ford karena menargetkan produksi EV penuh. Musim panas lalu, Ford memangkas 8.000 pekerjaan dalam langkah perampingan besar-besaran.
Lebih banyak pekerjaan juga dipertaruhkan karena perusahaan mengejar tujuan manufaktur EV-nya. Di sisi lain, lintasan pertumbuhan BYD berada pada jalur yang positif. Seperti sudah diberitakan sebelumnya, saking melejitnya pamor BYD, hal ini sampai membuat Tesla ketar-ketir. (*)
