Pesantren dan Santri Harus Melek Digital

Oleh: ERICK THOHIR *)
7 Februari 2023, 18:48:41 WIB

HARLAH 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) adalah penanda semangat baru untuk menghadapi tantangan zaman ke depannya. Tak terhitung banyaknya sejarah terukir mengiringi langkah NU selama 100 tahun ke belakang. Kini, di usia satu abad, saatnya NU merapatkan barisan untuk menjawab tantangan zaman dengan energi yang baru.

NU menjadi fondasi dan napas dari keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. NU harus bisa menjadi fondasi kebangkitan pendidikan dan perekonomian umat. Perubahan zaman yang terjadi hari ini salah satunya digitalisasi.

Digitalisasi mengakibatkan perubahan lanskap lapangan kerja dan pembukaan jenis usaha. Akan banyak lapangan pekerjaan yang hilang dan banyak lapangan kerja baru yang tumbuh. Ini yang harus diantisipasi oleh kita semua. Program NU Tech merupakan salah satu yang harus diapresiasi karena melibatkan pesantren dan para santri agar melek digital.

Selain NU Tech, terdapat delapan program lain yang diselenggarakan dalam rangka Harlah 1 Abad NU. Yakni pembentukan NU Women, Festival Tradisi Islam Nusantara, Anugerah Tokoh NU, Pekan Olahraga NU, Religion of Twenty/(R20), Gerakan Kemandirian NU, Muktamar Fikih Peradaban, serta Resepsi Satu Abad NU.

Kami ingin NU dengan jaringan pesantrennya menjadi tonggak kebangkitan ekonomi nasional. Hal ini selaras dengan instruksi Presiden Joko Widodo bahwa Kementerian BUMN harus mampu mengintervensi kesenjangan ekonomi yang terjadi.

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia justru lebih banyak berperan sebagai konsumen. Dalam industri halal dunia, Indonesia belum masuk lima besar.

Artinya, ada sesuatu yang harus kita perbaiki sama-sama. Kami telah meminta Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) untuk memastikan pendampingan terhadap kewirausahaan pesantren ini bersama Kementerian Koperasi dan UKM.

Kami juga memastikan para BUMN yang punya ahli tertentu yang diinginkan pengurus cabang NU tertentu bisa membantu keahlian, apakah itu pemasaran, perbaikan produk, digitalisasi, dan lain-lain.

Tak terkecuali untuk perempuan Indonesia yang tergabung di dalam NU, untuk ikut berkontribusi menggerakkan roda ekonomi. Begitu banyak harapan disematkan kepada perempuan, khususnya para muslimah NU, agar bisa berperan lebih aktif di tengah masyarakat dan berdaya bagi sesama.

Tak lagi menjadi penonton, namun juga menjadi penggerak roda-roda ekonomi Indonesia. Dengan nawaitu yang baik, BUMN akan setia mendorong penguatan peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat.


*) ERICK THOHIRKetua Steering Committee Harlah 1 Abad NU/Menteri BUMN

Editor : Dhimas Ginanjar

Reporter : agf/c9/oni

Saksikan video menarik berikut ini:

Alur Cerita Berita

Lihat Semua

Close Ads