Satu Abad NU

Merinding! Demikian ungkapan banyak orang saat mendengar salawat Asyghil yang menggema di resepsi puncak Satu Abad NU di Sidoarjo.

Mustain kaget. Tidak menyangka, dia kedatangan tamu istimewa di rumahnya. Tamu itu adalah KH Abdussalam Shohib, pengasuh PP Denanyar dan wakil ketua PWNU Jatim.

Semaraknya gema perayaan 100 tahun NU ini menjadi pengingat bagi kita semua seluruh anak bangsa bahwa NU telah lahir, hadir sebelum Republik Indonesia berdiri.

Presiden Joko Widodo dan tamu undangan begitu menikmati penampilan tim marching band Banser. Tim tersebut memainkan lagu berjudul We Will Rock You.

Ada yang memiliki harapan agar NU semakin akrab di telinga masyarakat. ”NU seperti lato-lato. Semoga makin tenar dan disenangi banyak orang.”

Abdullah Azwar Anas turut menyampaikan ucapan selamat hari lahir NU yang ke-100 tahun. Dia mendoakan agar Indonesia dan NU dilimpahi rahmat.

Jokowi meyakini bahwa NU tumbuh dan mampu menjadi teladan dalam keberislaman yang moderat. Sebagai organisasi Islam terbesar di dunia, NU layak berkontribusi.

Mulai kemarin NU sudah memasuki gerbang abad kedua. Dia mengajak warga nahdliyin untuk terus bekerja keras memajukan NU.

Imam Suhrowardi, warga Jombang, dilaporkan meninggal mendadak di sela-sela menghadiri resepsi puncak Harlah Satu Abad NU di Sidoarjo, kemarin (7/2).

Mereka memanfaatkan ziarah ke para wali dan ulama nusantara. Termasuk ke makam para muassis atau pendiri NU di Jombang, Jatim.

Jalan Kertopaten, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Simokerto, Surabaya, sangat bersejarah bagi Nahdlatul Ulama (NU).

Satu abad sudah Nahdlatul Ulama (NU) lahir dan menjadi bagian tak terpisahkan dari tonggak sejarah Indonesia. Satu abad lamanya pula NU mengambil peran penting.

Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) adalah penanda semangat baru untuk menghadapi tantangan zaman ke depannya. Tak terhitung banyaknya sejarah yang terukir.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengawal Harlah 1 abad NU mulai awal hingga akhir acara. Wali kota memfasilitasi warga Surabaya yang hadir langsung ke Sidoarjo

Wakil Presiden sekaligus Mustasyar PBNU Ma’ruf Amin menyampaikan, NU ke depan harus menjadi organisasi yang konsisten melakukan perbaikan.