Jenazah Eril Ditemukan

Putri kandung Ridwan Kamil, Camillia Laetitia Azzahra atau Zara mengunggah foto sedang peluk peti Jenazah Emmeril kahn Mumtadz atau Eril di dalam mobil jenazah.

Eril dan sang adik sedari kecil dididik orang tua mereka untuk tidak termanjakan fasilitas. Selama masih bisa mengerjakan sendiri, tak boleh bergantung.

Masyarakat berduyun-duyun datang ke Gedung Pakuan, tempat Eril bakal disemayamkan, sejak Minggu (12/6) pagi. Pihak Pemprov Jabar melakukan pengaturan.

Hujan dan isak tangis menyambut kedatangan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), putra sulung Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK), di Gedung Pakuan.

Keluarga besar Ridwan Kamil minta masyarakat tak ganggu privasi Geraldine yang membantu laporkan penemuan jenazah Emmeril Khan Mumtadz di Bendungan Engehalde

Ribuan warga terus berdatangan ke Gedung Negara Pakuan hingga Minggu (12/6) petang. Mereka sampaikan belasungkawa dan doa untuk almarhum Emmeril Kahn Mumtadz

Berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, bukan sekadar kegiatan di akhir pekan saja bagi penduduk lokal

Kota Bern, Swiss, akan selamanya terpatri dalam benak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Keluarganya

Ridwan Kamil mengingat anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz, sebagai sosok yang sangat baik dan inspiratif. Bukan hanya bagi keluarganya.

Masyarakat bisa menyalatkan jasad Eril pada Minggu (12/6) pukul 22.00 WIB sampai Senin (13/6) pukul 08.00 WIB.

Jiwa Emmeril Kahn Mumtadz memang telah dipanggil pulang menghadap Yang Mahakuasa. Pemilik nama panggilan Eril itu hanyut terbawa arus Sungai Aare, Bern, Swiss,

DI nisan sang anak, Ridwan Kamil akan menuliskan puisi itu. Puisi yang khusus ditulisnya untuk Emmeril Kahn Mumtadz yang tenggelam dan ditemukan meninggal.

Ridwan Kamil berjalan pelan di sisi Sungai Aare, Bern, Swiss, kemarin (10/6). Sesaat kemudian gubernur Jawa Barat itu menepi di salah satu sudut di sungai itu.

Emmeril Khan Mumtadz atau Eril akan dimakamkan di Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.

Kepada Ridwan Kamil, Beldi menceritakan, lokasi itu menjadi tempat yang ia lewati setiap hari untuk berangkat mengajar.