JawaPos.com – Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Tangerang Selatan Wanto Sugito mengecam pernyataan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra yang menyebut Megawati Soekarnoputri menjadi orang yang menggulingkan Abdurahman Wahid alias Gus Dur sebagai Presiden RI.
“Sebagai kader Banteng saya sangat tersinggung dengan pernyataan Herzaky, Jubir Demokrat. Selain ngawur, Herzaky tidak paham sistem politik saat itu di mana MPR RI kedudukannya sebagai lembaga tertinggi. MPR itu terdiri dari DPR RI dan DPD RI. Jadi kalau mau main tuduh, harusnya ke Amien Rais, bukan ke Ibu Megawati,” ujar Wanto kepada wartawan, Rabu (6/10).
Oleh sebab itu, Wanto mengatakan, jika Partai Demokrat tidak segera meminta maaf dan mengganti Herzaky karena omongannya itu, maka para kader Banteng siap berhadapan dengan Partai Demokrat.
Wanto selanjutnya menyarankan Herzaky supaya tidak menuduh tanpa dasar. Dari pada menyebar fitnah, lanjut Wanto, menurutnya Partai Demokrat sebaiknya menjelaskan dugaan kemenangan manipulatif mereka di tahun 2009 karena dugaan penggunaan bansos, manipulasi DPT, penggunaan aparat hukum.
“Hasilnya, kader Demokrat banyak yang korupsi karena semua ikut perilaku pempimpinnya yang selalu mengedepankan pencitraan. Saya siap debat terkait dengan kecurangan Pemilu yang dilakukan Demokrat,” tegasnya.
“Saya berikan waktu kepada Herzaky untuk meminta maaf. Jika tidak, maka karma politik akan terus melanda Demokrat seperti pengungkapan kasus narkoba, dan korupsi berjamaah yang melanda kader-kader muda yang banyak yang menyebut campur tangan putra kesayangan petinggi Demokrat,” ungkapnya.
Wanto juga mempersilakan Herzaky mengadakan klarifikasi langsung kepada Amien Rais yang kala itu menjabat sebagai Ketua MPR.
“Antara Bu Mega dan Gus Dur itu terjalin persahabatan sejati, jadi jangan dipecah belah urusan poltik. Sebaiknya Demokrat konsolidasikan saja internalnya daripada campur tangan ke partai lain. Demokrat lebih baik ngurus rakyat daripada melakukan fitnah yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut ide pembentukan Partai Demokrat muncul setelah Megawati Soekarnoputri menggulingkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari kursi Presiden RI.
“PD berdiri dimulai ketika Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) waktu itu di MPR, ketika ada pemilihan wakil presiden dari Ibu Megawati yang baru saja menggulingkan Bapak Gus Dur. Ketika itu ada cawapres ada dua, satu Pak Hamzah Haz, kedua Pak SBY,” kata Herzaky.