JawaPos.com – InfraDigital Nusantara (IDN) bertekad ikut mendorong peningkatan kapasitas pendidikan di Indonesia. Salah satu caranya dengan menyediakan sistem keuangan berbasis digital khusus pendidikan.
Selama setahun ini, IDN berfokus pada pengembangan sistem keuangan yang cocok untuk lembaga pendidikan kecil, menengah, hingga universitas.
“Sistem yang kami bangun benar-benar bertujuan merapikan pencatatan dan melancarkan pendapatan sekolah,” ujar CEO PT InfraDigital Nusantara, Ian McKenna saat memberikan sambutan di acara “Seminar dan Awards IDN 2019” di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/3).
“Sistem keuangan ini cocok untuk semua orang tua, baik yang punya rekening bank maupun tidak,” tambah dia.
Ian memaparkan, aplikasi InfraDigital merupakan Fintech B2B yang digunakan oleh tata usaha dan badan administratif lembaga pendidikan. Fungsinya untuk mengelola dan memudahkan pembayaran tagihan pendidikan siswa, seperti SPP dan tagihan regular lainnya.
“Ini kemudian dilaksanakan dengan menggunakan tagihan digital dan ‘pembayaran online’, melalui jaringan pembayaran pendidikan diciptakan InfraDigital yaitu Jaringan IDN,” beber Ian.
Merujuk data perusahaan, saat ini di dalam Jaringan IDN ada 96 lembaga pendidikan, 3 Bank BUMN, 2 Bank Swasta, 2 Bank Syariah, 3 dompet digital dan 15,000 ribu gerai Indomaret.
“Dari 96 lembaga pendidikan ini mayoritas berada di Jabodetabek dan Jawa Timur,” tambah dia.
Adapun dalam acara kemarin juga turut diberikan award kepada 70 sekolah jaringan IDN. Pemenang Sekolah Terbaik Bidang Digitalisasi Keuangan dan Tata Usaha dipilih berdasarkan 3 kriteria, yaitu TU dengan performansi terbaik, seperti tertib administrasi transaksi, pencatatan, serta performansi transaksi online.
Terbaik Pertama SMK Madya Depok, selanjutnya MTA Nurani Jagakarsa, serta SMK Dewantara Cikarang, Bekasi. Turut hadir dalam kesempatan itu Wali Kota Depok, Muhammad Idris serta Pakar Digital Marketing, Prof Roy HM Sembel yang didapuk mengisi seminar.
Roy dalam salah satu paparannya menambahkan bahwa revolusi industri 4.0 telah merambah ke seluruh bidang, termasuk pendidikan. Inklusi keuangan sudah mesti diaplikasikan mulai dari rumah tangga.
Sekolah sebagai salah satu pilar inklusi keuangan, sudah semestinya melakukan digitalisasi keuangan. “Dan InfraDigital Nusantara telah membantu terwujudnya hal ini,” kata dia.