JawaPos.com – Anggota Komisi X DPR RI Eva Stevany Rataba menilai, tingkat literasi para siswa menurun selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pasalnya, tidak semua siswa mampu belajar sendiri di rumah.
Para siswa ini tetap membutuhkan interaksi dengan guru. Namun, ada dilema ketika pembelajaran tatap muka (PTM) diberlakukan, karena angka postif Covid-19 di kalangan siswa dan tenaga kependidikan meningkat.
Ia mengatakan bahwa refleksi dari kondisi pandemi dua tahun terakhir mencatat bahwa PJJ tidak dapat berjalan optimal sehingga menimbulkan learning loss yang berdampak pada menurunnya tingkat literasi peserta didik.
“Tidak semua peserta didik dapat belajar sendiri di rumah, tetapi harus berinteraksi dengan guru. Selain itu orangtua juga tidak dapat mengajarkan ilmunya, ada keterbatasan waktu di rumah sehingga anak membutuhkan tenaga pendidik profesional di sekolah,” ungkap Eva dalam keterangan tertulis, Minggu (13/2).
Dirinya juga menyampaikan bahwa di daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan), PJJ banyak mengalami hambatan, seperti adanya keterbatasan jaringan internet, sinyal buruk dan tidak memiliki gadget. Ini adalah potret lain dari PJJ di wilayah 3T.
Sementara itu, merespon isu hilangnya generasi terdidik pasca pandemi, Eva mengemukakan, hal ini bisa saja terjadi bila tidak segera diantisipasi mulai dari sekarang. Oleh karena itu, Politisi Partai NasDem ini berharap agar pemerintah, para tenaga pendidik dan masyarakat bisa bekerja sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi para peserta didik.
“Agar memiliki kemandirian, berdaya saing, inovatif dengan memiliki kepribadian atau karakter Pancasila dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru,” tutupnya.