JawaPos.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki cara sendiri dalam mengajak kaum milenial serta generasi Z untuk mencintai budaya. Kampanye dengan mengenakan pakaian adat menjadi salah satu cara. Baik itu saat bekerja maupun bertemu dengan masyarakat.
Dalam seminggu, pakaian adat dikenakan setiap Kamis dengan tema yang berbeda-berbeda. “Bukan hanya saya, pakaian adat juga dikenakan PNS dan masyarakat di Jawa Tengah,” kata Ganjar saat berkunjung ke kantor redaksi Jawa Pos di Graha Pena Surabaya kemarin (26/8).
Misalnya, pada Kamis minggu pertama. Saat berkantor dan menyapa masyarakat, Ganjar memamerkan kebudayaan Jawa Timur dengan mengenakan pakaian khas adat Madura atau Ponorogo. Sikap itu menular kepada masyarakat, termasuk generasi Z. Tidak mau kalah, mereka berlomba-lomba dalam melestarikan kebudayaan Indonesia.
Suami Siti Atikoh itu terus berkomitmen dalam menumbuhkan karakter kebangsaan kepada generasi muda. Misalnya, beberapa hari terakhir, Ganjar berada di Jawa Timur untuk bertemu dengan para mahasiswa.
Ganjar juga mengampanyekan program Jo Kawin Bocah yang tengah berjalan di Jateng. Melalui program tersebut, Ganjar mengajak generasi muda tidak menikah dini. Lebih baik mendahulukan pendidikan.
Sebab, dengan menikah dini, pasangan tersebut akan menghadapi potensi tidak siap mental. Hal itu dapat berdampak terhadap tumbuh kembang anak, seperti mengalami stunting.