Kepala Posko Terpadu Tanggap Darurat Semeru Kolonel Inf Irwan Subekti menyatakan, sampai kemarin sore (7/12) jumlah korban meninggal mencapai 34 orang. Sepuluh di antaranya belum dapat diidentifikasi. Kemudian, 22 orang dilaporkan masih hilang. Adapun korban yang mengalami luka berat 22 orang dan luka ringan 82 orang.
Rumah yang terdampak awan panas guguran (APG) Semeru mencapai 5.205 unit. ”Warga yang mengungsi bertambah menjadi 4.250 orang. Tersebar di beberapa lokasi. Ada di sekolah-sekolah, masjid, balai desa, dan rumah penduduk sanak kerabat mereka,” jelas Irwan.
Hingga hari keempat pendataan, total luas dampak terjangan APG meliputi 10 kecamatan dan 17 desa dengan 19 titik pengungsian. Pria yang juga menjabat Danrem 083/Baladhika Jaya tersebut menambahkan, kepala BNPB memberikan waktu untuk melakukan operasi SAR sampai seminggu ke depan. ”Pencarian dilakukan dengan memperhatikan cuaca di Lumajang dan sekitaran Gunung Semeru. Setiap sore turun hujan. Ini berpengaruh pada pencarian,” terangnya.