Laporan Utama

Jogjakarta, Fenomena Klitih, dan Lindapnya Ruang Aktualisasi Diri

Faktor Eksistensi dan Salah Pergaulan
2 Januari 2022, 13:02:31 WIB

Pada rentang usia 13–18 tahun, remaja sedang sibuk mencari jati diri. Peer group alias kelompok sebaya menjadi salah satu faktor penting pembentukan karakter. Perlu kehadiran orang tua dan para pendidik dalam fase ini agar kelak tidak muncul stigma salah pergaulan.

ANR merasa menemukan jati dirinya dalam Morenza. Geng yang lahir di sekolah itu sukses memberinya identitas sebagai pemberani. Jagoan. Tukang berantem yang tidak takut apa pun. Maka, bersama gengnya, dia tumbuh menjadi remaja yang ora nduwe wedi. Kalau perlu, dia menyerang orang lain atau menantang siapa pun hanya agar punya alasan untuk berkelahi.

”Saya masuk SMK pada 2016 itu istilah klitih sudah ada,” katanya kepada Jawa Pos saat berbincang pada Jumat (31/12) malam. ANR tercatat menjadi anggota Morenza pada awal kelas XI. Ketika mengiyakan ajakan seniornya di sekolah yang terletak di Jalan Pramuka itu, dia langsung diuji. Ujiannya adalah menyerang sekolah lain.

Ketika itu sasaran ANR adalah Vascal, geng sekolah di sebuah SMK negeri. Bersama empat teman, dia janjian untuk tawuran. Tentu setelah didahului dengan adegan tantang-tantangan. ”Tapi, mereka tidak datang,” ujarnya mengenang peristiwa itu.

Karena darah telanjur menggelegak, ANR dan teman-temannya mendatangi Vascal di sekolah mereka. Kekerasan pun terjadi. ”Tak osak-asik (Saya bikin kacau, Red),” ujarnya. Inisiasi berhasil. ANR resmi menjadi anggota geng Morenza. ANR sangat bangga atas ”prestasi”-nya.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : idr/tyo/c19/hep

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads