JawaPos.com - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyebut bahwa gempa yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat adalah gempa berjenis gempa intraslab.
"Gempa jabar petang tadi dipastikan gempa dalam lempeng (intraslab)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Sabtu (3/12).
Ia mengatakan bahwa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," jelasnya.
Jenis gempa intraslab ini disebut gempa yang minim kemungkinan memunculkan gempa-gempa susulan seperti halnya gempa yang berjenis Megathrust.
"Gempa Garut ini karakternya minim gempa susulan (lack of aftershocks)," kata Daryono.
Genpa jenis intraslab disebut jarang menimbulkan gempa susulan karena lempeng samudra bersifat lebih liat sehingga lebih mudah kembali pada posisi awal. Hal itu berbeda dengan megathrust yang melibatkan sesar–sesar kecil yang dangkal sehingga lebih sering diikuti gempa susulan yang kekuatannya lebih kecil.
Diketahui bahwa gempa intraslab biasanya disebabkan karena lempeng samudra yang menunjam mengalami pecah, retak atau patah. Salah satunya, disebabkan karena proses dehidrasi batuan di dalam bumi.