Minggu, 2 April 2023

Besok, PMII Akan Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Depan Istana

- Minggu, 4 September 2022 | 16:25 WIB
Puluhan Mahasiswa melakukan aksi demo BEM Nusantara tolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Massa  membawa spanduk bertulisan 'BEM Nusantara Tolak Kenaikan BBM dan Pasal-pasal Kontroversi RKUHP'. Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com
Puluhan Mahasiswa melakukan aksi demo BEM Nusantara tolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Massa membawa spanduk bertulisan 'BEM Nusantara Tolak Kenaikan BBM dan Pasal-pasal Kontroversi RKUHP'. Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com

JawaPos.com - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengutuk keras kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Oleh sebab itu, PMII akan melakukan aksi demontrasi menolak kenaikan harga BBM di depan Istana Negara Jakarta.

"Kami sebagai PMII sangat menyayangkan kebijakan pemerintah tersebut. Kami mengutuk keras keputusan pemerintah yang tidak mempertimbangkan kondisi masyarakat," tegas Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri melalui keterangan tertulisnya, Minggu (4/9).

Diketahui dari pamflet yang tersebar, PMII akan menggelar aksi "Menolak Kenaikan BBM" di depan Istana Negara tanggal 5 September 2022 mulai pukul 13.00 WIB. Pria yang akrab disapa Abe tersebut juga mengatakan bahwa PMII akan terus mengawal kebijakan ini hingga dicabut.

"Kami PMII meminta agar kebijakan pemerintah ini segera dicabut. Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) dan Pengurus Cabang (PC) di seluruh Indonesia. Kami akan serempak turun aksi kejalan di berbagai daerah. Kami tidak segan juga akan turun aksi di depan Istana dan mengerahkan 2.000 kader dari seluruh Indonesia," imbuh Abe.

Lulusan Magister Universitas Duisburg-Essen Jerman tersebut menyebutkan bahwa jika pemerintah mau menaikkan harga BBM, harusnya diimbangi dengan upah buruh yang dan fasilitas publik yang memadai.

"Jika pemerintah membandingkan harga BBM di Indonesia dengan negara lain, harusnya upah buruh, fasilitas kesehatan dan fasilitas publik juga harus diperbaiki terlebih dahulu. Sedangkan saat ini yang terjadi sangat berbanding terbalik," paparnya.

Abe meminta agar pemerintah tidak sembrono, setiap kebijakan yang mau diambil harus dengan pertimbangan yang matang. "Pemerintah sebagai pihak yang memiliki fungsi state management harusnya setiap mau mengambil kebijakan berdasarkan pertimbangan yang matang. Kebijakan yang mau diambil harus difikirkan secara holistik. Karena kebijakan menaikkan harga BBM ini akan berdampak dari hulu hingga hilir," pungkas pria kelahiran Cirebon tersebut.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Harga Pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter.

"Ini pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini subsidi akan alami penyesuaian," kata Jokowi dalam Konferensi Pers Presiden Jokowi dan Menteri Terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu 3 September 2022.

Editor: Bintang Pradewo

Tags

Terkini

Empat Orang Tersambar Petir, Dua Luka, Dua Tewas

Sabtu, 1 April 2023 | 21:04 WIB

Mafia Umrah Harus Dihukum Berat

Sabtu, 1 April 2023 | 17:58 WIB

Haris Azhar dan Fatia Siap Jalani Persidangan

Sabtu, 1 April 2023 | 17:14 WIB
X