Minggu, 4 Juni 2023

PVMBG: Peringatan Dini Sudah Kami Informasikan

- Senin, 6 Desember 2021 | 12:31 WIB
DAMPAK LETUSAN: Situasi di Dusun Curah Kobokan, Desa Supituran, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, kemarin. (DARMONO/JAWA POS RADAR MALANG)
DAMPAK LETUSAN: Situasi di Dusun Curah Kobokan, Desa Supituran, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, kemarin. (DARMONO/JAWA POS RADAR MALANG)

Terjangan awan panas guguran (APG) ke wilayah lereng selatan Gunung Semeru menggemparkan banyak pihak. Sebab, tidak terdengar sebelumnya ada peningkatan aktivitas gunung tertinggi di Jawa Timur tersebut beberapa hari terakhir. Hingga hari ini pun statusnya masih level 2.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Banyak orang yang mengesankan bahwa kemunculan APG Semeru minim peringatan dini. Sebenarnya PVMBG sudah menyampaikan semuanya.

Mulai 1 Desember, sudah ada peringatan kehadiran APG. Tanggal 3 (Desember) juga ada peringatan dini. Semua sudah kami informasikan. Tapi, statusnya memang masih level 2.

Jadi, apa penyebab terjadinya APG kemarin?

APG kemarin disebabkan luruhnya sisa-sisa material batuan yang dikeluarkan dari erupsi-erupsi sebelumnya. Luruh dari ujung aliran lava dan di lereng-lereng. Bukan dari kubah lava yang terbentuk di puncak.

Apa faktor pemicu luruhnya material tersebut?

Ketidakstabilan dan dorongan gravitasi.

Apakah ada faktor aktivitas magmatik?

Tidak didorong magma.

Apakah ada faktor seismik. Misalnya, gempa vulkanis atau bahkan mungkin tektonis?

Tidak ada. Tipe yang ini lebih ke aktivitas di permukaan.

Material sisa yang membentuk APG kemarin sisa dari letusan tahun berapa?

Gabungan dari material endapan, baik lama maupun baru. Sebab, erupsi Semeru dalam beberapa bulan terakhir masih aktif. Rata-rata bisa ada 25 kejadian per hari. Selain itu, disumbang guguran lava atau aliran lava dari puncak. Semua material terakumulasi di lereng membentuk lidah lava.

Melihat dampak dan kejadian yang begitu cepat, apakah luncuran APG seperti ini lumrah terjadi? Bagaimanakah sistem peringatan dini terbaik?

Guguran lava seperti ini memang berpotensi terjadi di lembah di arah bukaan lava di kawah puncak. Pergerakannya bisa dideteksi dengan citra satelit atau pengamatan visual. Bisa ditempatkan CCTV di sekitar alur awan panas guguran.

Apakah luncuran APG ini unik untuk kawah dan jalur lava Jonggring Saloko?

Kawah lain juga sama. Ada potensi APG jika kubah lava di puncak sudah penuh. Untuk kawah Semeru, bisa mengalir ke segala arah. Namun, saat ini bukaan dinding kawah Jonggring Seloko bagian tenggara lebih rendah. Jadi, arah luncurannya ke sana (tenggara, Red).

 




*) NIA HAERANI, Kepala Subbidang Mitigasi Bencana Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM

Editor: Ilham Safutra

Tags

Terkini

X