Minggu, 2 April 2023

Demo Jokowi End Game, Polri Ingatkan Kasus Covid-19 Sedang Tinggi

- Sabtu, 24 Juli 2021 | 09:02 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah) didampingi Karo Penmas Brigjen Pol Rusdi Hartono (kanan) dan Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Brigjen Pol Djoko Poerwanto (kiri) menunjukan barang bukti saat konferensi pers OTT Bupati Nganjuk di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (11/5/2021). Dittipikor Bareskrim Polri dan KPK mengamankan Bupati Nganjuk NRH dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) dan menyita sejumlah barang bukti berupa uang tunai Rp647,9 juta yang diduga hasil tindak pidana jual beli jabatan dari brankas pribadi Bupati Nganjuk dan telah menetapkan enam tersangka lainnya dalam kasus tersebut.  Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah) didampingi Karo Penmas Brigjen Pol Rusdi Hartono (kanan) dan Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Brigjen Pol Djoko Poerwanto (kiri) menunjukan barang bukti saat konferensi pers OTT Bupati Nganjuk di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (11/5/2021). Dittipikor Bareskrim Polri dan KPK mengamankan Bupati Nganjuk NRH dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) dan menyita sejumlah barang bukti berupa uang tunai Rp647,9 juta yang diduga hasil tindak pidana jual beli jabatan dari brankas pribadi Bupati Nganjuk dan telah menetapkan enam tersangka lainnya dalam kasus tersebut. Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com

JawaPos.com - Seruan ajakan menggelar aksi unjuk rasa tersebar masif di media sosial. Aksi bertajuk Jokowi End Game ini akan digelar di sekitar Istana Negara, Jakarta pada, Sabtu (24/7).

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono mengingatkan kepad masyarakat agar tidak mudah terhasut menggelar demo. Polri menghimbau agar masyarakat tidak menggelar kerumunan dalam jumlah banyak, mengingat angka kasus Covid-19 masih melonjak.

"Kami berharap untuk tidak melakukan kerumunan karena situasi angka Covid yang masih tinggi," kata Argo kepada wartawan, Jumat (23/7).

Argo menuturkan, penyampaian aspirasi diminta dilakukan secara resmi. Yakni melalui audiensi dengan pihak terkait. Sehingga tidak perlu turun ke jalan.

"Bisa dilakukan dengan audiensi atau dilakukan dalam bentuk FGD online," jelas Argo.

Di sisi lain, Argo memastikan, Polri tidak akan segan melakukan penindakan hukum kepada aksi masyarakat yang mengganggu ketertiban umum. Apalagi jika membahayakan warga tertular Covid-19.

"Kalau memang dilakukan, mengganggu ketertiban umum ya kami amankan," pungkas Argo.

Diektahui, poster ajakan aksi unjuk rasa bertema Jokowi End Game beredar di media sosial. Dalam poster tersebut, aksi dilakukan pada 24 Juli 2021, dengan melakukan long march dari Glodok, Jakarta Barat, menuju Istana Negara, Jakarta Pusat.

Poster aksi itu turut mencatut sejumlah aplikator ojek online (ojol) seperti Gojek, Grab, Shopee Food yang disebut akan menjadi peserta aksi. Selain itu, ada pula mahasiswa dan perkumpulan pedagang kaki lima yang turut bergabung.

Sementara itu, sejumlah pengemudi Grab yang menyambangi Polda Metro Jaya memastikan tidak akan terlibat aksi unjuk rasa tersebut. Mereka bahkan meminta rekan-rekan sejawatnya untuk melakukan hal yang sama.

Editor: Bintang Pradewo

Tags

Terkini

Empat Orang Tersambar Petir, Dua Luka, Dua Tewas

Sabtu, 1 April 2023 | 21:04 WIB

Mafia Umrah Harus Dihukum Berat

Sabtu, 1 April 2023 | 17:58 WIB

Haris Azhar dan Fatia Siap Jalani Persidangan

Sabtu, 1 April 2023 | 17:14 WIB
X