Jumat, 31 Maret 2023

Luhut: Produksi Oksigen Dialihkan untuk Medis

- Selasa, 6 Juli 2021 | 10:25 WIB
DIHADANG PANSER: Panser dari Kodam Jaya dan Barracuda dari Brimob bersiaga di pos penyekatan pembatasan mobilitas saat PPKM darurat di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kemarin. (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)
DIHADANG PANSER: Panser dari Kodam Jaya dan Barracuda dari Brimob bersiaga di pos penyekatan pembatasan mobilitas saat PPKM darurat di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kemarin. (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)

JawaPos.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memerintahkan seluruh potensi produksi oksigen dimobilisasi untuk keperluan medis pasien Covid-19. Perintah tersebut diberikan pada rapat koordinasi yang dia pimpin pada Sabtu (3/7). "Saya minta 100 persen produksi oksigen untuk kepentingan medis terlebih dahulu. Artinya, seluruh alokasi industri harus dialihkan ke medis," tegas Luhut sebagaimana keterangan resmi Kemenko Marves kemarin (5/7).

Dalam waktu dekat, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuat database produsen dan distributor untuk ketersediaan oksigen. Baik itu memproduksi oksigen dari dalam negeri maupun impor.

"Saya kira kita bisa kerahkan oksigen produksi dalam negeri dan oksigen konsentrator untuk pasien isolasi. Oksigen konsentrator ini bisa kita impor melalui Kemenperin kalau sudah di-approve Kemenkes,” terang Luhut.

Dia juga berharap oksigen dan konsentrator tersedia pada Selasa atau Rabu minggu ini. Karena itu, dia menugasi Kemenperin untuk memastikan kapasitas dan sumber oksigen impor tersebut.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan kapasitas oksigen fasa cair akan dioptimalkan 100 persen untuk kebutuhan medis. Selain memobilisasi oksigen produksi dalam negeri, pemerintah membuka opsi untuk melakukan impor. ”Sementara, terkait dengan impor, sedang dilakukan konsolidasi dengan produsen untuk bisa memastikan kapasitas dan sumber oksigen,” jelasnya.

Agus menjelaskan, keamanan dan kebersihan oksigen bisa terjamin dan diperiksa dengan teknologi analisis hazard operability.

Data Kemenkes dan Kemenperin menunjukkan bahwa terjadi kenaikan permintaan oksigen hingga lima kali lipat. Karena itu, Menko Luhut dalam rapat ini langsung berkoordinasi dengan Kemenperin agar pencatatan kebutuhan oksigen dirapikan di setiap kota.

”Sekarang kita butuh data yang detail. Kita bikin konversi oksigen industri semua full ke oksigen farmasi. Kekurangan kita ini nanti bisa terpenuhi jika oksigen industri kita fokus ke oksigen farmasi,” tegasnya.

Menanggapi itu, Kemenperin menyatakan bahwa para produsen gas oksigen sudah 100 persen diwajibkan menggeser produksi oksigennya ke oksigen medis. Dengan begitu, bisa didapat 1.700 ton per hari nasional. Sebanyak 1.400 ton per hari digunakan untuk Pulau Jawa. Industri oksigen kecil juga sudah mulai dikerahkan untuk mengonversi produksi gas oksigennya ke oksigen medis.

Selain itu, beberapa perusahaan ikut mengirimkan ISO tank untuk penanganan pasokan oksigen. Beberapa produsen juga berkomitmen memasok oksigen medis di Pulau Jawa yang jika ditotal mampu mencapai 1.315 ton per hari.

-
SANGAT DIBUTUHKAN: Petugas memasukkan tabung oksigen ke ambulans di Posko Rescue Oxygen, Monas, Jakarta, kemarin (5/7). Posko itu didirikan Pemprov DKI yang bekerja sama dengan produsen oksigen di Cilegon. (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, saat ini pemerintah memaksimalkan kapasitas produksi oksigen nasional untuk memenuhi kebutuhan medis. ”Kami telah mendapatkan komitmen dari Kementerian Perindustrian agar konversi oksigen industri ke medis diberikan sampai 90 persen,” kata Budi.

Dia menyebutkan, kapasitas produksi oksigen mencapai 866 ribu ton per tahun. Sebanyak 75 persen digunakan untuk industri dan sisanya untuk medis. Melalui konversi ini, jumlah oksigen yang bisa didapatkan untuk memenuhi kebutuhan nasional mencapai 575 ribu ton. ”Saat ini kapasitas oksigen yang ada akan dimaksimalkan di tujuh provinsi di Jawa-Bali,” ujarnya.

Berdasar data Kemenkes, saat ini total kebutuhan oksigen untuk perawatan intensif dan isolasi pasien Covid-19 mencapai 1.928 ton/hari. Saat ini kapasitas yang tersedia sebanyak 2.262 ton/hari. ”Penyebab kelangkaan stok oksigen di beberapa daerah adalah rantai distribusi yang belum optimal,” ungkapnya.

Dia menambahkan, kesulitan lain yang dihadapi dalam proses distribusi oksigen adalah kurang likuidnya pengisian oksigen. Sebab, banyak RS yang menggunakan tabung. Waktu pengisian gas juga menjadi kendala. Untuk memenuhi kebutuhan ruang-ruang perawatan darurat di RS, Kemenkes telah berkoordinasi dengan Kemenperin untuk mengimpor tabung oksigen sebanyak 6 meter kubik ditambah 1 meter kubik dalam waktu dekat.

Vaksinasi

Luhut juga meminta vaksinasi mencapai target 1 juta orang per hari pada Juli dan 2 juta orang pada Agustus. ”Saya minta Kemenkes, Pemprov, TNI, dan Polri menentukan titik-titik sentra vaksinasi yang akan terus beroperasi sampai 31 Desember 2021 disertai kapasitas vaksinasi harian dan tenaga vaksinator,” tuturnya.

Dia juga meminta Kemenkes mengerahkan mahasiswa kedokteran tingkat akhir menjadi vaksinator. ”Saat ini masih banyak titik yang hanya beroperasi 2–3 minggu. Akibatnya, capaian vaksinasi harian mengalami fluktuasi,” ungkap Luhut.

Luhut kembali menegaskan bahwa vaksinasi harus berjalan lancar tanpa batasan. ”Mengenai vaksinasi, saya pikir semua KTP berlaku di mana-mana. Jangan sampai orang mau vaksin itu gak boleh karena masalah KTP,” tegasnya.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menuturkan, Presiden Joko Widodo telah menambah target vaksinasi menjadi 3 juta orang per hari. Target itu penting mengingat akselerasi vaksinasi menjadi syarat pemulihan kesehatan dan ekonomi. Ani melanjutkan, untuk mengakselerasi target tersebut, pada Agustus nanti target vaksinasi dinaikkan menjadi 2 juta per hari. Bahkan, agar herd immunity bisa tercapai sebelum akhir 2021, target vaksinasi akan dinaikkan menjadi 3 juta per hari. ”Bahkan, kalau kita ingin menyelesaikan sebelum akhir tahun ini, diperlukan vaksinasi hingga 3 juta per hari pada periode Oktober sampai November. Ini sebuah target yang luar biasa tinggi,” jelasnya.

Dia mengakui, angka tersebut merupakan target yang cukup tinggi. Namun, Presiden Jokowi tetap menginstruksikan dan mendorong kerja sama yang optimal dari seluruh pihak.

Dia menekankan, upaya itu juga melibatkan sinergi dari sumber daya yang berasal dari kementerian/lembaga, TNI/Polri, hingga seluruh dinas dan pemerintah daerah. ”Bahkan, vaksinasinya bisa dijalankan pada pagi, siang, dan malam hari dengan menggunakan seluruh sumber daya,” tuturnya.

Posko Oxygen Rescue

Pemprov DKI mendirikan posko oxygen rescue di Monas. ”Posko ini didirikan untuk rumah sakit yang membutuhkan dan memiliki kebutuhan ekstra agar bisa ke sini. Jadi, RS bawa tabungnya, kemudian tabung akan kami kirim untuk diisi. Nanti RS yang ambil di sini supaya tidak perlu pergi ke tempat yang jauh (untuk mengisi ulang tabung oksigen),” ujar Gubernur DKI Anies Baswedan.

Baca juga: Demand Oksigen Melonjak Tiga Kali Lipat

Pemprov DKI juga mendirikan posko pemulasaraan jenazah. ”Jadi, ada dua tim di Monas ini. Satu untuk oksigen, satu untuk pemulasaraan,” terangnya.

Tim pemulasaraan bukan dari dinas pertamanan dan hutan kota, melainkan dari petugas Satpol PP DKI dan BPBD DKI.

Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Penduduk dan Permukiman yang juga menjabat Plt Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda DKI Suharti menuturkan, bantuan isi ulang tabung oksigen dari PT Krakatau Steel yang dialokasikan sekitar 300 tabung ukuran 6 meter kubik setiap hari. ”Hari ini (kemarin) pengisian ulang dilakukan untuk 250 tabung oksigen isi 6 meter kubik dari 25 RS di Jakarta,” katanya.

Editor: Ilham Safutra

Tags

Terkini

JPPI Dorong Kejaksaan Usut Tuntas Korupsi di Unud

Jumat, 31 Maret 2023 | 19:18 WIB

PSI Dukung Langkah Mahfud MD, Kritik Sikap DPR

Jumat, 31 Maret 2023 | 17:51 WIB

Momentum ASEAN Tangani Perubahan Iklim

Jumat, 31 Maret 2023 | 17:48 WIB
X