JawaPos.com - Band ska reggae, Shaggydog ternyata banyak terinspirasi dari buku saat menulis lirik lagu. Bukan hanya soal isi, tapi juga gaya bahasa dalam buku yang kemudian diterapkan saat merangkai lirik. Salah satu gaya bahasa yang kerap menjadi inspirasi adalah dari karya penyair sekaligus aktivis Wiji Thukul.
"Beberapa lirik lagu Shaggydog lahir karena buku. Gaya bahasa kita terinspirasi pada Wiji Thukul yang lugas dan bercerita," kata vokalis Shaggydog, Heruwa dalam Mocosik 2017 di Jogja Expo Center, Yogyakarta pada Senin (13/2) malam.
"Kalau saya pribadi pernah bikin lagu soal Wiji Thukul untuk proyek saya Dubyouth," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, pemilik album Putra Nusantara ini juga mengomentari bergulirnya festival Mocosik 2017 di Yogyakarta. Pihak Shaggydog menilai acara yang menggabungkan konsep festival buku dengan musik ini sangat bermanfaat. Terutama untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
"Acara ini keren. Menggalakkan minat membaca buku penting sekali," ucap Heru.
Festival Mocosik 2017 mengedepankan konsep berbeda dalam penyelenggaraannya. Acara ini menggabungkan festival buku dan festival musik secara bersamaan. Caranya, tiket masuk Mocosik 2017 dapat diperoleh dengan membeli buku. Penonton bebas memilih seratus judul buku yang disediakan untuk dibeli. Harga buku yang dijual pun hanya Rp 50 ribu.
Anas Syahrul Alimi mengatakan bahwa Mocosik 2017 memang sengaja memadukan kultur membaca buku dengan mendengar musik. Oleh sebab itu tiket masuk untuk menonton musik dijual lewat pembelian buku.
"Tujuan kita agar budaya membaca buku itu bangkit kembali. Soalnya anak muda sekarang kayaknya heboh di media sosial atau gadget," jelasnya.
Festival Mocosik 2017 diadakan selama tiga hari yakni 12, 13, dan 14 Februari 2017 di Jogja Expo Center, Yogyakarta. (ded/JPG)