Sejak usianya genap 90 tahun, anak dan cucu-cucunya punya keyakinan, ajal Karuwah nisbi dekat. Melihat tubuh renta yang telah sebulan lebih hanya terkulai lemas di lincak lapuk itu, mereka menduga tak sampai hitungan hari nyawa Karuwah akan lepas dari badan. Betapa tidak. Seluruh tubuh Karuwah mati suri. Hanya matanya yang mengerjap-ngerjap seperti lampu neon rusak.
—
SETIAP hari ia hanya disuapi tiga sampai lima sendok madu hutan. Makanan yang lain sudah tak lagi bisa masuk ke pencernaan. Dari tubuhnya yang tinggal kulit membalut tulang keluar bau busuk menyengat.
Kabar itu membuat banyak orang bertanya-tanya tentang siapa yang akan mewariskan resep sambal Karuwah yang kondang itu. Hingga detik ini tak ada yang sanggup mengalahkan nikmatnya sambal racikan Karuwah. Bahkan koki di restoran paling mahal sekalipun. Jika Karuwah sudah mulai menggelar dagangannya, orang-orang akan mengantre dan penjual lalapan lain akan sepi. Rasa nikmat sambal hasil racikan Karuwah seolah membuat orang-orang terhipnotis. Bukan pedas benar yang dirindukan orang. Tapi lezatnya juga bikin betah. Sungguh tiada lalapan terasa enak tanpa sambal Karuwah.
”Rasa nikmatnya bikin nagih,” kata salah satu konsumennya.
”Sambal Karuwah seolah menyajikan kenikmatan rempah Nusantara pada rasa pedas,” kata yang lain lagi.