Dedikasi Terakhir Ricklefs untuk Jawa

19 Desember 2021, 09:30:42 WIB

Ricklefs, dengan otoritas kepakarannya, tidak hanya berhasil menjadikan sumber lokal sebagai referensi. Tetapi juga membuka cakrawala baru dalam memperlakukan sumber-sumber lokal yang sangat kaya itu tanpa jatuh pada glorifikasi yang tidak perlu.

Oleh NAUFIL ISTIKHARI, Kepala editor di Penerbit Cantrik Pustaka, Jogjakarta

MINAT M.C. Ricklefs terhadap sosok Pangeran Mangkunagara I sudah bertunas sejak lama. Itu terjadi sejak sekitar 1960-an ketika ia meneliti biografi politik Pangeran Mangkubumi untuk disertasinya di Cornell University.

Interes itu sangat masuk akal mengingat dua tokoh tersebut merupakan pemain utama dalam suksesi-suksesi kerajaan Jawa sampai setelah Mataram terbelah menjadi dua. Dengan memakai sumber-sumber babad dan serat, Ricklefs berada di posisi yang sama dengan H.J. de Graaf, dan dengan demikian, juga menempuh rute berbeda dari C.C. Berg yang menilai sumber-sumber lokal Jawa tidak layak dijadikan rujukan dalam penulisan sejarah.

Ricklefs, dengan otoritas kepakarannya, tidak hanya berhasil menjadikan sumber lokal sebagai referensi. Tetapi juga membuka cakrawala baru dalam memperlakukan sumber-sumber lokal yang sangat kaya itu tanpa jatuh pada glorifikasi yang tidak perlu.

Editor : Ilham Safutra

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads