JawaPos.com – Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia masih terus dilakukan dengan rupa-rupa kegiatan. Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) misalnya. Pada Minggu malam (18/6), mereka mengadakan aksi Enviro Day Ramadhan. Tujuannya menggugah kesadaran warga.
Sebelumnya, rombongan mahasiswa Unusida itu membagikan takjil kepada para pengendara motor di depan Monumen Jayandaru. Lalu, mereka berbuka bersama di area Alun-Alun Sidoarjo. Sehabis tarawih di Masjid Agung Sidoarjo, para aktivis lingkungan tersebut menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Cara yang mereka lakukan unik. Yakni, dengan barter sampah. Para anggota HMTL menyebar ke seluruh penjuru alun-alun. Dengan memberikan tiga botol sampah plastik atau satu kresek penuh sampah, masyarakat bisa mendapatkan satu bibit tanaman. Sebanyak 200 bibit tanaman disiapkan untuk dibarter.
Menurut Mokhamad Yahya, koordinator lapangan Enviro Day Ramadhan, masyarakat wajib meningkatkan kesadaran akan kelestarian alam dan lingkungan. ”Melalui acara seperti ini, kami harap bisa menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk membuang sampah secara semestinya dan mau menjaga keindahan lingkungan,” ujar Yahya.
Bukan hanya mahasiswa. Ikut juga komunitas pegiat lingkungan, yakni Earth Hour (EH). Hadirnya komunitas lain diharapkan bisa menjadi rekanan sevisi soal peduli terhadap lingkungan. ”Nanti bisa bikin agenda bersama-sama,” kata Imron Romanza, ketua panitia Enviro Day Ramadhan. Dia optimistis mahasiswa bisa menjadi agent of change dalam menghadapi Sidoarjo Zero Waste 2018.
Presiden BEM Unusida Muhammad Zakaria Dimas Pratama menambahkan, pihaknya meyakini ke depan lebih banyak kegiatan yang berbasis bakti lingkungan. Enviro Day Ramadan merupakan salah satu program edukasi dan praktik langsung tentang kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. ”Semoga makin inovatif dan progresif lagi setelah ini,” pungkasnya.
Di sisi lain, Peluh Annisatul Fauzia menetes dari keningnya. Sesekali Annisa menyeka keringatnya dengan jilbab. Senin (19/6) Annisa dibantu Irna Khasanah membuat lubang biopori di Dusun Cangkringan, Desa Cangkringsari, Sukodono. Mereka adalah peserta program Syiar Ramadan dan Bakti Masyarakat yang diadakan Unik Kegiatan Khusus (UKK) Pramuka Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA).