Demi Layanan Kesehatan, UI-Unair Setahun Hasilkan 18 Ahli Bedah TKV

29 Januari 2023, 17:36:31 WIB

KETERSEDIAAN dokter spesialis bedah toraks, kardiak, dan vaskular (BTKV) belum bisa mengimbangi kebutuhannya. Dari 38 provinsi di Indonesia, 19 di antaranya belum memiliki dokter spesialis BTKV.

Menurut Prof Dr dr Med Paul L. Tahalele SpB SpBTKV (K), Kemenkes meminta Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Indonesia (HBTKVI) untuk menjawab kebutuhan tersebut. Dalam dua tahun, HBTKVI harus bisa mencetak 60–70 dokter spesialis BTKV. “Kami sampaikan tidak bisa dalam dua tahun. Namun, dalam kurun waktu lima tahun,” katanya kepada Jawa Pos awal pekan ini.

Paul menambahkan bahwa setiap provinsi harus punya minimal dua dokter spesialis BTKV. Terlalu berisiko jika hanya tersedia satu. Butuh keberanian yang besar. “Masalahnya tidak cukup hanya berani. Kemampuannya juga harus dilihat. Fasilitas alat-alat medis untuk kebutuhan bedah toraks dan kardiovaskular juga sangat penting,” ujarnya.

Saat ini hanya ada 200 dokter ahli BTKV di seluruh Indonesia. Sementara itu, 110 di antaranya bertugas di Jakarta.

“Separo lebih menumpuk di Jakarta. Kalau dihitung secara ekonomi, perputaran uang memang 70 persen di Jakarta. Jadi, ya banyak yang ke sana,” lanjut dekan Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) itu.

Maladistribusi dokter spesialis memang menjadi masalah pelik di Indonesia. Sebab, produsennya juga tidak banyak. “Sekarang center pendidikan dokter spesialis bedah TKV hanya ada di FK Universitas Indonesia dan FK Universitas Airlangga,” kata Paul.

Dua kampus itu mencetak 18 sampai 20 dokter spesialis baru setiap tahun. Kini ada tambahan dua produsen baru spesialis BTKV. Keduanya adalah Universitas Udayana di Bali dan Universitas Sriwijaya di Palembang.

Konon, dua kampus lain juga akan membuka prodi BTKV. Yakni, Universitas Hasanuddin di Makassar dan Universitas Gadjah Mada di Jogjakarta. ’’Meski jumlah center-nya bertambah, produksi dokter spesialis BTKV tidak bisa cepat. Butuh waktu,” tegasnya.

Paul menambahkan, kebutuhan dokter spesialis BTKV untuk sekitar 270 juta jiwa penduduk adalah 540 orang. ’’Jadi, masih kurang 340 dokter spesialis BTKV,” katanya. Dia juga mengatakan, akan ada satu spesialis BTKV di tiap RS tipe B. (ayu/c6/hep)

Editor : Ilham Safutra

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads