JawaPos.com – Kanker serviks bisa dicegah dengan vaksin. Penyakit yang disebabkan virus Human Papilloma Virus (HPV) ini dapat dicegah sejak usia anak sekolah dasar yakni usia 9 tahun.
Plt Dir. Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine menjelaskan imunisasi juga diberikan pada anak usia sekolah melalui salah satu program imunisasi wajib pemerintah yaitu Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS. Vaksin HPV merupakan salah satu vaksin wajib di beberapa daerah kabupaten/kota terpilih dan ditujukan untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah atau sederajat.
Pada kondisi ini, pengobatan menjadi lebih sulit, lebih mahal serta tingkat keberhasilan juga menurun. Untuk itu, dibutuhkan edukasi yang berkelanjutan terhadap masyarakat luas, terutama orang tua dan generasi muda bahwa vaksin HPV merupakan investasi kesehatan sebagai langkah perlindungan utama dari berbagai macam penyakit di masa depan yang diakibatkan virus HPV.
“Vaksinasi adalah hak anak, dan menjadi kewajiban bagi orangtua untuk memberikan imunisasi kepada anak,” kata Prima dalam keterangan resmi Kemenkes baru-baru ini.
Menurut data GLOBOCAN 2020, angka kanker serviks di Indonesia meningkat hampir 15 persen dibandingkan pada tahun 2018 dengan jumlah kasus 36.633 dan membunuh 57 perempuan Indonesia setiap harinya. Jika kita tidak bertindak, kematian akibat kanker serviks akan meningkat hampir 50 persen pada tahun 2030.
Dalam webinar Pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia Kawasan Amerika dan Eropa, Menkes Budi menegaskan belajar dari pengalaman Covid-19, pihaknya menargetkan sistem pelayanan kesehatan harus diperbaiki. Caranya dengan memperkuat layanan laboratorium, primary care, skrining, testing, dan deteksi dini serta vaksinasi.
“Salah satu programnya, misalnya kami akan naikan imunisasi wajib atau dasar untuk anak dari 11 antigen, jadi 14 antigen. Kami akan tambah vaksin HPV, PCV, dan Rotavirus menjadi wajib,” kata Menkes Budi baru-baru ini.
Ia mengakui kematian perempuan akibat umumnya karena menderita kanker serviks dan kanker payudara. Sebelum jatuh sakit, kata dia, lebih baik mencegahnya.
“Kanker serviks ada vaksinnya, maka bisa dicegah,” jelas Menkes Budi.
Lebih lanjut, penting bagi anak untuk mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan yaitu hepatitis B, BCG, DTP, Hib, Polio, Campak, Rubella. Selain itu, orang tua juga dapat merujuk pada jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Secara rinci, untuk vaksin HPV, jadwalnya diberikan untuk mereka yang sudah berusia 9 tahun atau duduk di bangku sekolah dasar. IDAI merekomendasikan jadwal sebagai berikut :
Usia 0-12
Anak berusia 0-12 perlu mendapatkan imunisasi vaksin Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, Hib, PCV, Rotavirus, Influenza, MR, JE, dan Hepatitis A.
Usia 1-2 Tahun
Pada usia 1-2 tahun, anak perlu diberikan vaksin MMR, Varicella, vaksin ulangan DPT-Hib-Hepatitis B.
Usia 24 Bulan
Pada usia 24 bulan, anak perlu menerima vaksin tifoid.
Usia 9 Tahun
Beranjak usia 9 tahun, anak juga direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin HPV dan Dengue. Sesuai dengan rekomendasi Satgas Imunisasi Anak dan Satgas Imunisasi Dewasa, vaksinasi HPV dapat memberikan manfaat dan perlindungan mulai dari usia 9 tahun hingga 55 tahun.
Rekomendasi vaksinasi HPV juga sejalan dengan strategi global WHO untuk mengeliminasi kanker serviks, dengan mencakup hingga 90 persen vaksinasi HPV, 70 persen cakupan skrining, dan 90 persen akses ke pengobatan terkait di semua negara.